Sosoknya memang luar biasa saat menjadi pemain walau memang pro dan kontra mengiringi perjalanan karirnya di Eropa khususnya saat di Italia.Tetapi jangan tanya usahanya saat membawa negaranya menjadi juara Piala Dunia untuk kedua kalinya di tanah Meksiko pada 1986, dialah Diego Armando Maradona sang legenda sepakbola Argentina. Kini dia kembali muncul ke permukaan dengan sebuah tawaran kepada ‘PSSI-nya’ Argentina yang kini dilanda krisis berat.
Tawaran menjadi pelatih ‘Albiceleste’ tanpa bayaran telah diungkapkannya dan kini tinggal menanti jawaban AFA yang memang mengakui sulit dalam hal membiayai seorang pelatih. Paska pengunduran diri Gerardo Martino tidak nampak progres cepat AFA, nama Simeone yang diposisi teratas pun terpinggirkan karena persoalan dana yang besar. Sedang Marcelo Bielsa yang mundur dari jabatan manajer klub Lazio sempat dihubung-hubungkan untuk menangani Argentina namun hal tersebut menguap begitu saja.
Sekedar flashback Piala Dunia 2010 Afrika Selatan yang menjadi kiprah Diego Maradona sebagai pelatih ‘Albiceleste’ akhirnya terhenti setelah dibungkam Jerman dibabak perempat final dengan skor telak 0-4. Usai kekalahan tersebut, Diego Maradona yang tampil eksentrik selama memimpin timnya dipinggir lapangan akhirnya memilih meletakkan jabatannya yang dijalani selama dua tahun melatih Lionel Messi dkk.
“Saya akan melatih Tim nasional GRATIS,” ungkap Maradona kepada para wartawan soal keinginannya kembali melatih Timnas Argentina untuk kedua kalinya.
“Saya mulai kehilangan gairah untuk melatih dan melatih. Aku rindu bekerja dengan para pemain dan adu argumen dengan wartawan,” lanjut Maradona dalam wawancara dengan Foxsport.
Selain itu Maradona juga mengomentari tentang anggapan dirinya adalah pelatih mahal, sebagaimana yang dia peroleh selama melatih Al Wasl.
“Banyak orang berpikir saya seorang pelatih yang mahal. Tapi bagaimana dengan Mourinho ? dan Ancelotti atau Simeone? Aku tidak tahu bagaimana mahalnya saya dibandingkan mereka,” terang Maradona.
Perjalanan Diego Maradona sebagai pelatih/ manajer dimulai di klub Mandiyu de Corrientes (Argentina / Januari – Juni 1994), Racing Club (Argentina/ May – November 1995), Timnas Argentina (November 2008 – Juli 2010) dan Al Wasl (UEA/ Mei 2011 – Juli 2012).
Menarik dinanti , akankah tawaran menarik ‘El pibe d Oro’ akan membuat AFA meresponnya. Hanya waktu yang bisa menjawab, pastinya Timnas Argentina membutuhkan nakhoda baru untuk mengarungi kualifikasi Piala Dunia 2018 zona CONMEBOL pada september mendatang.
Salam sepakbola,
Wefi
