Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola

Harry Tanoe dan PSSI

18 Juli 2016   13:41 Diperbarui: 18 Juli 2016   13:52 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mumpung PSSI lagi mau sibuk dengan hajatan KLB PSSI yang katanya juga akan dijadikan sebagai sarana untuk memilih Ketum baru  serta exco PSSI (pastinya yach nunggu tim yang akan dibentuk PSSI untuk bertanggung jawab terhadap terselenggaranya KLB tersebut). Menjelang diselenggarakannya KLB, bolehlah sedikit memberi usulan yang bisa jadi akan menimbulkan pro kontra yang mengirinya, tapi bukankah PSSI sendiri sering terjadi pro dan kontra.

Ketum PSSI baru yang berarti ke-14 memimpin PSSI jika jadi tentunya memerlukan sosok yang mampu membawa ‘kapal PSSI’ menuju prestasi puncak, yang pertama jawara ASEAN dulu lah. Selain itu harus mampu merangkul semua unsur yang ada disepakbola Indonesia (semua tahulah betapa besar kepentingan yang ada disepakbola nasiona) dalam arti tegas serta memiliki terobosan yang ‘kinclong’ untuk membawa sepakbola Indonesia berbicara dilevel internasional dan tentu saja memiliki modal yang kuat … hehehe.

Karena sepakbola memang bukan olahraga yang murah, paling gampang saja untuk urusan Timnas Indonesia. Soal pemusatan latihan, try out hingga ujicoba tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit (lha wong rombongannya banyak mulai pemain, staff pelatih hingga manajer tim) sehingga memerlukan seorang sosok yang capable serta accountable, selain punya modal kuat juga mendapat kepercayaan dari pihak yang ingin mensupport PSSI dalam urusan dana.

Harry Tanoesodibjo bisa jadi salah satu sosok yang layak dimunculkan kepermukaan, terlepas dia adalah pemimpin PERINDO yang kita tahu lagi gencar-gencarnya beriklan di TV nasional (sehingga nanti akan muncul istilah menjadikan sepakbola sebagai pencitraan). Namun penulis melihat dari sudut pandang prestasi (karena kalau pilihan partai penulis dari dulu ya PPP .. hehehe jadi ketahuan dech), sosok Hary Tanoe bolehlah menjadi kandidat.

Sebagai Ketum Federasi Futsal Indonesia (FFI), ‘dream’ Hary Tanoe adalah ingin meloloskan Timnas futsal Indonesia tampil di Piala Dunia FIFA futsal namun apa daya sanksi FIFA membuat impiannya sejenak terhenti. Namun ditengah sanksi FIFA, kompetisi profesional liga futsan Indonesia tetap berlangsung dan salah satu hasilnya adalah saat wakil Indonesia, Jaya Kencana (JK) Angels mampu tampil sebagai juara Piala AFF Futsal Antar Klub 2016 di Myanmar. 

“Dengan diangkatnya sanksi oleh FIFA, saya akan galakan lagi, lebih banyak kompetisi, lebih banyak pertandingan persahabatan dengan tim-tim dari luar negeri,” ujar Harry Tanoe sembari menekankan bahwa butuh banyak kompetisi untuk meningkatkan prestasi.

 “Nanti akan kita selenggarakan, dengan kelompok umur berbeda-beda, kita akan galakan. Melalui futsal kita bangkitkan prestasi olahraga Indonesia,” ungkap Harry Tanoe tentang beberapa terobosan yang akan dilakukan dirinya bersama FFI.

 “Saya ingin futsal menjadi salah satu olahraga yang kita banggakan,” tutupnya sebagaimana dilansir okezone.com.

Walau lingkup futsal tidak sebesar sepakbola namun terobosan-terobosan Hary Tanoe layak diapresiasi. Bukan saja kompetisi sebagai sarana munculnya pemain futsal yang akan membela Timnas namun juga soal Timnas Indonesia Futsal dalam hal ini menyangkut soal persiapan Timnas Indonesia Futsal yang juga akan berlaga di Piala AFF Futsal 2016, yakni terkait soal posisi pelatih Timnas Futsal. Nama eks pelatih Timnas Futsal Thailand, Victor Hermans.

“Saya sudah melakukan perkenalan dengan presiden FFI. Saat itu, saya menanyakan tujuan timnas (futsal) Indonesia ke depannya. Saya kasih informasi kepada beliau (Harry Tanoe). Untuk meraih prestasi tentu butuh waktu. Termasuk, ketika saya menangani (timnas futsal) Thailand yang memakan waktu tiga tahun,” Hermans yang sukses bersama Thailand dengan menjadi runner-upPiala Futsal Asia, medali emas SEA Games 2013, dan juara AFF empat kali pada 2012, 2013, 2014, dan 2015.

Semua bisa menjadi ketum PSSI selama mendapat dukungan penuh dari para voters yang memilik hal untuk memilih, termasuk didalamnya Harry Tanoe hingga Ketum PSSI sekarang, La Nyala Matalitti.

Salam sepakbola nasional,
Wefi    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun