[caption caption="Uus"]
Bahan-bahan pembuatan kue dongkal berdasarkan informasi dari bang Ade adalah tepung beras (dia menggunakan beras yang digiling sendiri), gula merah yang telah diiris-iris, sagu secukupnya serta air dan garam serta jangan lupa parutan kelapa untuk menghadirkan tambahan rasa gurihnya.
“Harganya dipatok berapa ,bang?” tanyaku lagi.
“Rp. 90 ribu untuk ukuran tumpeng besar, Rp. 70 ribu untuk tumpeng yang lebih kecil dan Rp. 10 ribu untuk ukuran tok atau kotak kue kecil yang berisi 5 sampai 6 potongan kue dongkal,” jelasnya.
“Oke bang Ade, ane pesan satu saja sembari boleh foto-foto yah untuk keperluan kelengkapan tulisannya,” kataku.
“silahkan mas, ngomong-ngomong mau dimasukkan kemana mas? tanyanya
“kompasiana, bang Ade. Tahu ndak ,bang?” jawabku sembari bertanya informasi yang diketahuinya tentang kompasiana.
“ndak tahu mas, coba nanti saya cari di mbah google. Nanti kabarin yah kalau jadi ditulis,” pesannya kepadaku.
Jadilah buka puasa akhir pekan kemarin penulis menikmatinya dengan menu kue dongkal yang rasanya gurih, manis dan maknyus. Kalau pernah makan kue putu ya rasanya itu sama dengan kue dongkal namun kue dongkal dimata penulis lebih terasa gurih dan legitnya. Sayang memang kenikmatan berbuka puasa karena keluarga tercinta sudah berada dikampung halaman dan hanya bisa menikmati dari cerita yang diinformasikan.
Semoga kita tetap istiqamah dan bersemangat menjalani 10 hari terakhir bulan Ramadhan tahun ini.
Salam Kompasiana,
Wefi