Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Nikmatnya Berbuka Puasa dengan Kue Dongkal

30 Juni 2016   15:50 Diperbarui: 30 Juni 2016   16:01 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="nikmat saat berbuka"][/caption]

“Apabila Nabi SAW berbuka puasa senantiasa memulai dengan tamr’ (kurma),” [HR. An-Nasai]

Itulah petunjuk Rasulullah SAW kepada kita tentang apa yang dilakukan saat berbuka puasa dengan senantiasa memulai dengan kurma. Padahal sering penulis dengar berbuka dengan yang manis (kalau penulis ditemani isteriku yang cantik plus kurma), namun akhir pekan kemarin stok kurma dikulkas habis sehingga mau tidak mau mencari alternatif menu lainnya untuk berbuka.

Kue Dongkal menjadi pilihan favorit penulis minggu kemarin dan segera meluncur selesai shalat ashar menuju ke salah satu perumahan didaerah Tambun yang memang ada penjual kue dongkal yang mangkal disana. Nama penjualnya Bang Ade, begitu dirinya memperkenalkan diri saat penulis menanyakannya sekedar menggali lebih lanjut tentang kuliner yang dijajakannya tersebut dan memiliki cabang dekat rumah penulis.

Namun saat membeli yang didekat rumah, penulis kurang puas karena kue dongkal adonannya kurang air sehingga kurang renyah. Kalau kata rekan kerja penulis agak keras katanya, saat mereka mencoba kue dongkal yang sengaja dibawa ke pabrik. Sehingga paska membeli kue dongkal dilapak Bang Ade, penulis jadi ingin kembali membeli disana untuk menu buka puasa minggu (26/6) kemarin yang sayangnya tanpa ditemani isteri tercinta.

Tentang Kue Dongkal ..

[caption caption="Kuiner dongkal"]

[/caption]

“Kenapa namanya kue dongkal, bang ?” tanyaku pada Bang Ade

“Saya sendiri kurang tahu mas, kenapa dinamakan kue dongkal. Ini adalah kue tradisional khas betawi,” jelasnya padaku.

“Bahan untuk membuatnya apa saja?” tanyaku lagi sembari memperhatikan bang Ade mempersiapkan cetakan besar kue dongkal.

“Tepung Beras, Gula Aren dan kelapa yang dibentuk menyerupai tumpeng lalu dikukus hingga siap disajikan,” jelasnya sembari memasukkan tepung beras yang sudah dihaluskan kemudian diselingi gula aren lalu tepung beras lalu gula aren sehingga penuh untuk satu tumpeng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun