[caption caption="Saat berlaga di Sea Games 2015 (sumber : dailymail)"][/caption]
Sudah dua minggu paska pencabutan sanksi oleh FIFA yang berarti PSSI bisa kembali bekerja walau sang Ketum, La Nyalla Matalitti masih belum terlihat di PSSI karena kasus dana hibah yang menerpanya. ‘bom waktu’ bernama KLB (Kongres Luar Biasa) masih menjadi hal panas yang terus digulirkan terutama oleh Kelompok 85 yang perkembangan terakhir juga didukung oleh Asosiasi Pemain untuk mendesak pengurus PSSI menggelar KLB PSSI secepatnya dan PSSI sendiri masih mempelajari permintaan tersebut.
Tetapi bagi penulis soal KLB PSSI biarlah urusan internal anggota PSSI, mau dibumbui rasa politik kek atau rasa ingin menjadi penguasa PSSI yang baru yah biarlah .. lagian siapa saya? Hehehehe. Bagi penulis dicabutnya sanksi FIFA untuk Indonesia setidaknya PSSI bisa mulai fokus untuk menghadapi turnamen internasional hingga akhir tahun ini melalui pembentukan Timnas Indonesia semua level terutama Timnas U16, U19 dan Timnas Senior. Pembentukan Timnas berarti juga penunjukan sosok pelatih yang akan menjadi pelatih kepala yang sejauh ini masih kosong.
Lalu apa hubungan calon pelatih Timnas Indonesia dengan ‘pandawa lima’? bukankah Pandawa Liwa adalah tokoh utama dari sebuah kisah dari Mahabarata yang begitu terkenal. Pandawa Lima adalah para putra Pandu dari kerajaan Hastinapura yang terdiri dari Yudisthira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa yang terlibat pertempuran dengan para saudaranya yang masuk dalam kelompok Kurawa dalam sebuah pertempuran hebat di Kurukshetra. ‘Pandawa Lima’ disini adalah istilah untuk lima sosok yang ditunjuk PSSI untuk memilih calon pelatih Timnas.
“Besok (hari ini), Komite Teknik akan menggelar rapat untuk membahas semua isu terkait Timnas. Rapat ini akan menyertakan lima experts panel….,’ ungkap La Siya yang juga ketua komite teknik dan pengembangan PSSI.
Siapa saja ‘Pandawa Lima’ yang oleh PSSI disebut Experts Panel tersebut ? Pastinya diisi oleh para mantan pelatih Timnas dan klub yang memiliki segudang pengalaman dan kelimanya adalah sebagai berikut :
1. Danurwindo (65 tahun), mantan pelatih Timnas Primavera dan Baretti era 1990 dan melatih diklub Arseto, Pelita Jaya, Persema Malang, PKT Bontang, Persija dan Persebaya pada 1983-2010.
2. Benny Dollo (65 tahun), terakhir menukangi Sriwijaya FC di Piala Jendral Soedirman dan pernah menjadi pelatih Timnas pada periode 2000 dan 2014. Â Pengalaman melatih diklub Indonesia pun segudang sejak 1983-2015 yakni UMS80, Pelita, Arema, Persija, Mitra Kukar dan Sriwijaya FC.
3. Sutan Harhara (63 tahun), mantan pelatih Timnas U16 dan Timnas Selection serta pernah menangani Persija, Persikabo, Persikota, Persegi, PSMS, PSIS, Semen Padang dan Persiram dalam kurun 1995-2011.
4. Rudy William Keltjes (62 tahun), terakhir menangani Timnas U19B di ajang yang digelar di Barcelona serta Timnas U23. Juga pernah membesut beberapa klub sejak 1990-2014 yakni PSMS, Deltras, Persijap, PSM dan Sriwijaya FC.
5. Emral Abus (57 tahun), melatih beberapa klub sejak 1995-2011 yakni PSP Padang, PPLP Padang, PORDA Pessel dan asisten pelatih di Persib.
Pastinya tugas berat menanti kelima experts panel tersebut dalam mencari sosok yang tepat untuk menukangi Timnas U-19 dan Timnas Senior yang akan mengikuti ajang Piala AFF akhir tahun ini. Penolakan Fakhri Husaini yang tidak ingin melatih Timnas U-19 menjadikan tugas mereka kian bertambah berat dalam mencari serta memetakan sosok-sosok pelatih lokal yang pantas dan siap mengembang tugas tersebut.
Menarik ditunggu rekomendasi dari ‘pandawa lima’ atau kelima experts panel kepada Exco PSSI dalam memilih calon pelatih kepala Timnas U16, U19 dan Senior yang akan melakoni turnamen internasional dalam lingkup AFF beberapa setelah medio tahun ini.
Salam Sepakbola,
Wefi
Sumber foto : dailymail
