Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Sakitkah Anda, ya Rasulullah ?"

13 Mei 2016   17:52 Diperbarui: 13 Mei 2016   18:24 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah percakapan penuh hikmah terjadi antara para sahabat yang didalamnya ada Sayyidina Khalifah Umar ibn Khattab dengan Rasulullah SAW sehabis menunaikan shalat berjamaah.

“Kami melihat Anda seperti menanggung penderitaan yang amat berat. Sakitkah Anda, ya Rasulullah ?” tanya Sayyidina Umar kepada Rasulullah SAW selesai shalat berjama’ah

“Tidak, wahai Umar. Alhamdulillah, aku sehat …” jawab Rasulullah SAW

“Ya Rasulullah, mengapa setiap kali Anda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah sendi bergesekan di tubuh Anda ? kami yakin Anda sedang sakit ..” urai Sayyidina Umar kepada Rasulullah SAW

Kemudian Rasulullah SAW menyingkapkan jubahnya yang membuat perut beliau yang putih dan kempis terlihat jelas. Para sahabat pun terkejut saat melihat perut Rasulullah SAW dibalut oleh sebuah kain yang ternyata oleh Rasulullah SAW didalamnya diletakkan sejumlah kerikil untuk menahan lapar. Suara gesekan antara kerikil yang didengar para sahabat itulah yang seperti suara pergesekan sendi tubuh Rasulullah SAW.

“Ya Rasulullah, kalau Anda lapar dan tak punya sesuap untuk dimakan, Anda tinggal bilang. Kami akan mendatangkannya,” pinta Sayyidina Umar kepada Rasulullah SAW sambil terharu

“Tidak perlu sahabatku. Saya tahu, apapun akan kalian korbankan demi saya. Namun, apa yang harus saya katakan dihadapan Allah SWT nanti apabila aku sebagai pemimpin menjadi beban umatnya? Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah dari Allah untuk agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan didunia ini, lebih-lebih kelaparan diakhirat,” jawab Rasulullah SAW sambil tersenyum kepada sahabatnya tersebut.

Tidak ada yang tahu apa yang berkecamuk dalam pikiran dan hati para sahabat yang hadir bersama Rasulullah SAW ketika mendengar jawaban dari Rasulullah SAW tersebut. Namun ada yang patut digaris bawahi dari jawaban Rasulullah yang bisa menjadi renungan untuk kita semua betapa Rasulullah SAW begitu sayang dengan umatnya termasuk penulis dan kita yang hidup sekarang. Laparnya Rasulullah SAW dijadikannya sebagai hadiah dari Allah SWT agar kelak umatnya tidak ada yang kelaparan didunia ini lebih-lebih diakhirat nanti.

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” [QS. Al-Baqarah -155].

Kelaparan adalah salah satu cobaan yang Allah SWT berikan kepada hamba-NYA selain rasa takut, kekurangan harta benda hingga sumber penghidupan. Dan menyambut bulan Ramadhan dimana kita diwajibkan berpuasa selama sebulan lamanya tentu menjadikan kita merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara kita yang hidup dibawah garis kemiskinan yang harus menahan lapar dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.

Salam Kompasiana,
Wefi

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun