Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia. Sumber: print.kompas.com
100 tahun atau seabad, itulah usia yang telah dicapai FAT atau ‘PSSI’-nya Thailand yang didirikan pada 25 April 1916). Jika merujuk pada tanggal perayaan ulang tahun FAT itu seminggu setelah PSSI merayakan ulang tahunnya yang ke-86 tahun ini.
Sebuah perjalanan panjang dari negara yang mendominasi sepakbola ASEAN dalam dua dekade terakhir ini baik di level Sea Games maupun Piala AFF/ Piala Tiger dimana Indonesia pun masih sulit untuk mematahkan negeri ‘gajah putih’ tersebut.
Prestasi lolos ke putaran final Pra Piala Dunia 2018 Rusia zona Asia atau babak ketiga yang berarti tiket otomatis tampil di Piala Asia 2019 UEA menjadi hadiah di-100 tahun perayaan ulang tahun FAT dan sepakbola Thailand.
Laman AFC.com pun mengangkat tema 100 tahun ulang tahun FAT dengan berbagai catatan yang diraih oleh Timnas Thailand dalam perjalanannya walau hingga di usianya kini Thailand juga belum mampu menembus Putaran Final Piala Dunia.
Di kawasan ASEAN memang Thailand bukan yang tertua didirikan karena federasi sepakbola tertua ASEAN adalah PFA (PSSI-nya Filipina) yang didirikan pada 1907 dan PSSI sendiri nomor tiga tertua setelah Filipina dan Thailand.
FAT didirikan oleh Raja Vajjravudh Rama VI usai pulang ke Thailand dari menempuh pendidikan di Oxford. Overall Raja Rama VI merupakan bapak olahraga Thailand. Pengaruh Raja Rama VI hingga sekarang masih terlihat dari emblem Kerajaan Thailand yang dipakai FAT dan kostum timnasnya.
Dan berikut beberapa catatan yang diraih Thailand dalam seabad perjalanan FAT didunia sepakbola :
- Piala Asia (Juara ketiga pada 1972)
- Asian Games (Semifinalis pada 1990, 1998, 2002 dan 2014)
- Piala AFF (Juara pada 1996, 2000, 2002, dan 2014)
- Sea Games (Juara pada 1965, 1975, 1981, 1983, 1985, 1993, 1995, 1997, 1999, 2001, 2003, 2005, 2007, 2013, 2015 total 9 kali meraih emas)
- Piala Raja (1976, 1979, 1980*, 1981, 1982, 1984, 1989, 1990, 1992, 1994, 2000, 2006 dan 2007 total 13 kali juara)
- Piala Kemerdekaan (1994 )
Rencana PSSI di 100 Tahun Indonesia Merdeka
Selama konflik berlangsung, tim Ad Hoc Sinergis bentukan PSSI telah menetapkan Timnas Indonesia akan tampil dan berprestasi di Piala Dunia 2046. Target itu kemudian direvisi dengan menjadi semifinalis di Piala Dunia 2045 walau secara perhitungan Piala Dunia jatuh ditahun genap dan momentum satu abad atau 100 tahun kemerdekaan Republik Indonesia menjadi alasan utama dibalik target besar yang ditetapkan tim sinergi PSSI.
“Tim sudah diskusi tiga bulan, masukan sementara adalah bangun sepak bola tidak bisa instan. Momentum 100 tahun Kemerdekaan Indonesia, harus jadi titik puncak prestasi. Tahun 2045 PSSI harus bisa lolos piala dunia,” kata Suryopranoto, ketua tim Ad Hoc Sinergis saat berkunjung ke kantor Wapres Jusuf Kalla.