[caption caption="Tampil dilapangan hijau walau harus diamputasi"][/caption]
Bicara sepakbola Austria tentu publik sepakbola Indonesia begitu mengenal sosok yang satu ini yakni Alfred Riedl, pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 dan 2014. Tetapi bukan Riedl yang menjadi bahan tulisan penulis kali ini ataupun tentang Timnas Austria di Piala Eropa 2016. Penulis mencoba mengangkat sebuah artikel tentang perjuangan dan semangat pemain bertahan dari Austria, Andreas Schicker.
Andreas Schicker, adalah pemain bertahan kelahiran 6 Juli 1986 yang kini bermain di klub Austria, SV Horn. Sepanjang karirnya pemain 29 tahun menghabiskan waktu dikompetisi sepakbola Austria yakni FK Austria Wien, SV Ried, ASK Schadorf, FC Admira Wacker, SC Wiener Neustadt dan sejak 2014 bermain diklubnya sekarang, SV Horn namun belum bisa merumput dikarena musibah yang dialaminya pada November 2014 yakni menjadi korban kebakaran yang membuat tangan kirinya harus diamputasi.
Kembali mengingat musibah yang menimpanya pada 24 November 2014 dikampung halamannya, Bruck an der Mur di Styria, sebagaimana dilansir oleh noe.orf.at dalam sebuah artikelnya .
“Saya mengerti semua kritikan yang mengarah kepada saya tentang contoh pemain sepakbola sebagai panutan yang masih berada diluar saat tengah malam beserta petasan yang merenggut tangan saya. Jadi saya sekarang bisa hidup dengan baik,” ungkap Schicker tentang petasan yang membuat tangannya harus diamputasi .
“Hari-hari pertama sangat sulit namun berkat dukungan dari pacar dan keluarga saya akhirnya saya bisa keluar dari masa berat ini. Aku seperti anak kecil yang bahkan tidak bisa menggaruk dirinya karena tangan kiri hilang dan tangan kanan yang diperban tebal,” ungkapnya soal usaha melalui masa-masa awal yang berat.
http://noe.orf.at/news/stories/2698252/
Akhirnya Andreas Schicker akhirnya kembali tampil dilapangan hijau bersama klubnya dengan kondisi tangan yang harus diamputasi. Walau berat diawalnya akhirnya Schicker mampu melewati masa suram dalam perjalanan karir profesionalnya yang diakibatkan oleh kecerobohannya sendiri sehingga musibah itu menerpa dirinya.
[caption caption="Tampil dilapangan hijau walau harus diamputasi"]
“Keinginan terbesar saya adalah yakin bahwa tangan kanan cocok lagi untuk 90 persen serta saya bisa melakukan sesuatu lagi. Ini adalah impian saya bahwa saya kembali bersemangat berdiri dilapangan sepakbola bersama anggota tim saya untuk kembali merayakan kemenangan diruang ganti. Pastinya saya ingin melihat kedepan,” ujar Schicker soal keinginannya paska kembali bermain dilapangan hijau.
“Saya yakin tidak ada satupun lawan yang melihat cacat yang dideritanya,” ungkap manajer tim, Gunther Kreissi tentang penampilan perdana Schicker.
