Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketum PSSI dan Menpora, Tengoklah Worawi Makudi!

21 Maret 2016   19:12 Diperbarui: 21 Maret 2016   19:18 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah melalu proses panjang sejak awal November 2015, akhirnya komite normalisasi yang dipimpin Adm. Surawut Maharom akhirnya berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik dengan terpilihnya Somyot Poompanmoung ,eks kepala Polisi Thailand terpilih sebagai Presiden FAT yang baru setelah berhasil meraih 62 suara dari total 72 pemegang hak suara dalam pemilihan yang dilakukan (11/ Feb) dengan mengalahkan kandidat lainnya seperti Nataphol Teepsuwan, yang merupakan Presiden klub Bangkok FC. 

Somyot Poompanmoung sendiri didukung oleh sejumlah klub besar sepak bola Thailand seperti Buriram United FC serta temannya Vichai Srivaddhanaprabha, yang juga seorang Miliarder dan pemilik saham klub pemuncak Liga Primer Inggris, Leicester City. Kemenangan ini sekaligus meneguhkan keyakinannya sebagaimana yang pernah diutarakan kepada AFP "dia selalu menang" serta telah bersumpah untuk membersihkan olahraga, mengalokasikan dana yang cukup dan meningkatkan standar wasit.

FIFA hukum Worawi Makudi

Paska terpilihnya Mr. Somyot sebagai Presiden FAT tepatnya 10 hari kemudian, Komite Disiplin FIFA menjatuhkan hukuman selama tiga bulan yang berlaku sejak 22 Februari 2016 serta hukuman tambahan berupa denda sebesar 3,000 CHF kepada Makudi.

http://www.fifa.com/governance/news/y=2016/m=2/news=worawi-makudi-banned-for-three-months-by-fifa-disciplinary-committee-2766400.html#

Apa yang bisa dilakukan PSSI – Menpora RI 

"Saya tidak akan mundur. Sebelum dinyatakan bersalah dan ditetapkan sebagai terpidana, saya tidak akan mundur. Saya menjaga amanat dari semua anggota PSSI yang memilih dalam Kongres PSSI di Surabaya, April 2015," kata La Nyalla usai ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dana hibah KADIN Jawa Timur berdasarkan  Kep-11/0.5/Fd.1/03/2016 tertanggal 16 Maret 2016. Surat penetapan menindaklanjuti surat perintah penyidikan bernomor Print-291/ 0.5/Fd.1/03/2016 tertanggal 16 Maret 2016.

Pastinya dengan adanya keputusan dan status yang diterima Ketum PSSI, La Nyala membuat suasana kisruh antara PSSI dengan Kemenpora RI semakin memanas karena bisa menjadi sasaran tembak yang dimanfaatkan oleh pihak yang terlibat langsung dalam kisruh sepakbola nasional. Dan apakah kasus Worawi Makudi akan juga dialami oleh La Nyala selaku Ketum PSSI hasil kongres PSSI diSurabaya 2015.

Jawabannya tergantung dari perkembangan yang terjadi kedepan yakni:
1. Perkembangan status hukum yang dialami La Nyala
2. Pengurus PSSI, anggota PSSI dalam mensikapi kasus yang terjadi dan berimplikasi kepada permintaan KLB PSSI
3. Pihak Kemenpora RI dengan Tim Transisi secara tidak langsung mendapat ‘amunisi’ terkait proyeksi KLB PSSI kedepannya
4. Komite Normalisasi menjadi jawaban FIFA apabila situasi memang memungkinkan untuk dibentuk komite tersebut sebagaimana dilakukan terhadap Asosiasi Thailand serta yang sekarang Maladewa.

So apapun perkembangan yang terjadi dalam kisruh sepakbola Indonesia, suksesi kepemimpinan di ‘PSSI’-nya Thailand (FAT) bisa menjadi contoh bagaimana FIFA selaku badan sepakbola dunia lewat  Komite Normalisasi melakukan tugas yang memang harus dikerjakannya.

Salam Sepakbola,
Wefi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun