Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Reformasi FIFA : Dari Gaji Presiden, Sponsor Baru asal Cina Hingga Sanksi untuk Yunani

19 Maret 2016   12:03 Diperbarui: 19 Maret 2016   12:20 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="(Keputusan Implementasi Reformasi FIFA)"][/caption]

Setelah melakukan dialog imajiner dengan presiden FIFA yang baru, Mr. Gianni Infantino. Sejatinya penulis masih penasaran dengan paket atau program reformasi yang ditawarkan oleh Mr. Gianni agar FIFA menjadi lebih baik, yach macam Tata Kelola Sepakbola Nasional ala Kemenpora RI yang katanya menjadi obat mujarab untuk mereformasi sepakbola negeri ini agar kian berprestasi. Dalam dialog imajiner dengan sang presiden tersirat niat besarnya untuk mereformasi FIFA agar lebih baik (walau banyak yang meragukannya termasuk legenda Argentina, Diego Maradona), sedangkan dalam reformasi tata kelolanya terlihat memang ikhtiar serius dari Mr. President FIFA untuk melakukan pembenahan total.

“Serious Good Govermance’ dan kepatuhan terhadap reformasi diperlukan untuk mengatasi masalah masa lalu dan untuk memastikan bahwa mereka tidak dapat terulang kembali. Reformasi ini harus berjalan baik secara STRUKTURAL maupun menjadi BUDAYA. Sebagai anggota dari Komite Reformasi FIFA 2016, saya telah terlibat erat dengan tim yang telah mempersiapkan amandemen undang-undang yang diperlukan untuk membawa perubahan ini berlaku. Dan, sebagai Presiden FIFA, saya akan memfokuskan seluruh energi dan usaha saya untuk memastikan bahwa reformasi ini benar-benar diterapkan dan dimasukkan ke dalam tempat sesegera mungkin,” kata Gianni Infantino soal usahanya dalam mencegah terjadinya skandal mega korupsi.

http://m.kompasiana.com/wefi/dialog-imajiner-dengan-presiden-fifa-mr-infantino_56d40b46919773b3150107c2

Paket reformasi FIFA 2016 sendiri merupakan implementasi dari langkah terbaru yang telah diambil pada bulan Desember 2015, ketika Komite Eksekutif FIFA menyetujui serangkaian reformasi yang ditawarkan Komite reformasi FIFA yang dipimpin oleh Dr François Carrard untuk tahun 2016. Prinsip dan rekomendasi ini telah membuka jalan bagi perubahan yang signifikan dan sangat dibutuhkan lebih lanjut untuk struktur tata kelola FIFA kedepannya.

Salah satu paket dari Reformasi 2016 FIFA adalah Pengungkapan kompensasi tahunan bagi individu dari Presiden FIFA, semua anggota Dewan FIFA, Sekretaris Jenderal FIFA dan ketua relevan independen berdiri komit-tee dan yudikatif serta Kontrol ketat dalam hal perputaran uang yang masuk dan keluar di FIFA dengan menggunakan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik universal untuk konfederasi dan asosiasi anggota.

http://www.kompasiana.com/wefi/reformasi-ala-fifa-sebuah-ikhtiar-untuk-pssi_56e0e926159773ae048b456a

"Sebagian besar pengeluaran untuk biaya mengatasi skandal gratifikasi terburuk dalam sejarah. Berbagai kejadian yang belum pernah dialami ini memberi dampak terhadap keuangan FIFA," begitu petikan pernyataan FIFA yang dipublikasikan, Kamis 17 Maret 2016.

Dan dalam rapat Komite Eksekutif FIFA minggu (17/ Feb) ini keputusan penting pun diambil oleh FIFA dalam memperlihatkan kredibilitas mereka sebagai badan sepakbola dunia paska ‘gempa dahsyat’ mega korupsi diera Sepp Blatter yang telah menyeret beberapa nama ke permukaan. Beberapa poin penting berhasil diambil sejak FIFA mengumumkan kerugianyang mencapai US$ 122 juta atau hampir Rp. 1,6 Trilyun dalam periode 2015 lalu adalah sebagai berikut ..

1. Mengumunkan kepada publik tentang pendapatan yang diterima oleh Presiden FIFA dan Sekjen FIFA periode sebelumnya yakni Sepp Blatter )Rp. 47,6 milyar) dan Jerome Vcalke (27,8 Milyar). Sedangkan untuk Gianni Infantino dan Markus Kattner belum dipublikasikan karena baru terpilih akhir Februari lalu.

2. Penetapan kebijakan baru dalam perekrutan staff baru

3. Dukungan untuk permintaan restitusi dari anggota yang mendapat vonis tetap

4. Jadwal kick off Piala Konfederasi 2017 dan Piala Dunia 2018

5. Pembahasan tentang IFAB

6. Pemberian peralatan medis tambahan untuk Asosiasi Papua Nugini berkaitan dengan Piala Dunia U-20 tahun ini

7. Pengumuman mitra baru FIFA yang akan menjadi sponsor hingga Piala Dunia 2010, Wanda Grup yang berasal dari Cina. Wanda Grup sendiri akan fokus dalam perkembangan akar rumput/ grass roots dikawasan Cina, Asia dan sekitarnya.

"Sebagai Presiden FIFA, saya berkomitmen untuk menyediakan dukungan kuat untuk pengembangan sepak bola untuk asosiasi anggota kami, dan saya percaya bahwa hubungan dengan Wanda akan mendukung kami untuk melanjutkan berlangsung perkembangan dan pertumbuhan dari permainan di Cina dan seluruh dunia , "kata Gianni Infantino sebagaimana dilansir fifa.com.

Sedangkanperihal asosiasi sepabola anggota FIFA, Komite eksekutif juga memutuskan berbagai hal penting terkait hal yang terjadi diasosiasi tersebut (Indonesia tidak masuk dalam catatan tersebut) yakni :

1. Pertimbangan sanksi untuk Yunani dengan mengirimkan surat ke Asosiasi sepakbola Yunan yang ditanda tangani bersama FIFA dan UEFA untuk membatalkan keputusan tentang pembatalan Piala Yunani dalamwaktu dua minggu

2. Perpanjangan mandat Komite Normalisasi Asosiasi Sepakbola Maladewa (FAM) hingga 31 Mei 2016 jika gagal melakukan pemilihan maka sanksi pun akan jatuh

3. Batas akhir 30 Juni 2016 bagi Asosiasi Sepakbola Puerto Rico dalam mengadopsi statuta bary

4. Persetujuan kalender sepakbola wanita tahun 2017

5. Penggalangan dana untuk asosiasi sepakbola Fiji dan Dominika untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat badai tropis.

Semoga catatan implementasi reformasi FIFA 2016 dari Exco FIFA dan juga sang presiden, Gianni Infantino menjadi sebuah refleksi bagi pengurus PSSI dalam memperbaiki kekurangan yang selama ini terjadi dalam pengelolaan sepakbola nasional.

Salam Sepakbola,
Wefi

Sumber foto : fifa.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun