Setelah KLB FIFA yang juga telah memilih Presiden baru menggantikan Sepp Blatter, Exco FIFA pun telah memutuskan paket reformasi dalam statuta FIFA sehingga diharapkan dapat mendorong manajemen FIFA kearah yang lebih baik dan transparan. Karena sebagai badan sepakbola dunia, FIFA memiliki tugas untuk memberikan dasar-dasar yang paling stabil dan berkelanjutan untuk permainan sepakbola sehingga FIFA memiliki kebijakan toleransi nol terhadap kesalahan apapun dan berkomitmen untuk prinsip-prinsip good governance dan transparansi dalam semua bidang operasinya.
[caption caption="(Good Govermance in Football)"]
Paket reformasi FIFA 2016 sendiri merupakan implementasi dari langkah terbaru yang telah diambil pada bulan Desember 2015, ketika Komite Eksekutif FIFA menyetujui serangkaian reformasi yang ditawarkan Komite reformasi FIFA yang dipimpin oleh Dr François Carrard untuk tahun 2016. Prinsip dan rekomendasi ini telah membuka jalan bagi perubahan yang signifikan dan sangat dibutuhkan lebih lanjut untuk struktur tata kelola FIFA kedepannya.
[caption caption="(New Separation of FIFA Power)"]
Gambaran umum tentang Reformasi FIFA 2016 adalah sebagai berikut :
[caption caption="(Responsible Management of Funds)"]
1. Pemisahan yang jelas antara fungsi "politik" dan manajemen: Dewan FIFA (replac-ing Komite Eksekutif FIFA) bertanggung jawab untuk menetapkan keseluruhan arah strategis organisasi, sedangkan sekretariat jenderal mengawasi tindakan operasional dan komersial yang diperlukan untuk secara efektif melaksanakan strategi itu.
2. Batas Jangka waktu untuk kepemimpinan Presiden FIFA, anggota Dewan FIFA, Audit dan Komite Kepatuhan, dan badan-badan peradilan adalah maksimal 12 tahun). Pemilihan anggota Dewan diawasi oleh FIFA dan sesuai dengan peraturan pemilihan FIFA sendiri; semua calon tunduk pada pemeriksaan kelayakan yang komprehensif dan ketat yang dilakukan oleh Komite Independen FIFA.
3. Pengakuan yang lebih besar dan promosi untuk kontribusi wanita dengan memberikan minimal satu wakil wanita untuk duduk sebagai anggota Dewan per konfederasi. Tujuan promosi wanita sebagai implementasi hukum eksplisit FIFA untuk menciptakan lingkungan pengambilan keputusan yang lebih beragam dan budaya.
4. Pengungkapan kompensasi tahunan bagi individu dari Presiden FIFA, semua anggota Dewan FIFA, Sekretaris Jenderal FIFA dan ketua relevan independen berdiri komit-tee dan yudikatif.
5. Kontrol ketat dalam hal perputaran uang yang masuk dan keluar di FIFA dengan menggunakan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik universal untuk konfederasi dan asosiasi anggota. (berarti termasuk juga PSSI didalamnya).