Beberapa pemain Persipura Jayapura yang telah memutuskan hengkang dari stadion Mandala, markas Persipura Jayapura untuk bermain diklub lainnya termasuk bermain di Liga Super Timor Leste.
1. Immanuel Wanggai (Carsae FC)
2. Boaz Solossa (Dihubungkan dengan Persib/ PBFC/ Cersae FC)
3. Nelson Alom, Bio Paulin, Roberto Pugliara (Negoisasi dengan PS Polri)
4. Feri Pahabol, Viktor Pae (Dihubungkan dengan PBFC).
Sedangkan pemain Persipura Jayapura yang telah dicoret dari skuat ‘Mutiara Hitam’ diantaranya Lancine Kone, Lim Joon sik, Celcius Gebze, Fandi Imbiri, Elfis Herewang, Ronald Setmob, Fredo Isir dan Victor Pae. Justru perkembangan menarik melibatkan kapten Persipura Jayapura, Boaz Solossa yang dihubung-hubungkan dengan juara bertahan ISL 2014 dan juara Piala Presiden 2015, Persib Bandung serta klub yang dibelanya di Piala Presiden, Pusamania Borneo FC.
Perkembangan terakhir sebagaimana dirilis mantan asisten Pelatih Timnas Indonesia, Fabio Oliveira yang kini melatih klub Timor Leste, Cersae FC lewat laman facebook milik klub asal Dilli yang akan berlaga di Liga Super Timor Leste yang akan bergulir (25/ Feb) mendatang.
“Tgl 14 Februari, Oktavianus Maniani, Immanuel Wanggai dan pelatih Fabio Oliveira akan tiba di Dilli. Hari seninnya mereka akan mulai latihan bersama tim Cersae FC. Beberapa hari kemudian pemain ex PERSIPURA. “Boaz Solossa” juga akan ke Dilli untuk Trial. Selamat datang di Timor Leste dan Cersae FC siap berkompetisi di LFA,” rilis Cersae FC.(sumber : Harian Berita Kota Super Ball)
Sebenarnya Boaz Solossa juga diincar klub Timor Leste lainnya, FC Porto Taibessi. Hanya banderol Boaz Solossa membuat klub asal Dilli tersebut memilih mundur dari proses negoisasi. Apabila Boaz Solossa memutuskan membela Cersae FC di Liga Super Timor Leste, maka pemain terbaik ISL 2009-2010 tersebut menjadi pemain keenam asal Indonesia yang bermain di Timor Leste setelah Patrich Wanggai, Titus Bonai, Abduh Rahman (Karketu Dilli FC), Oktavianus Maniani dan Immanuel Wanggai (Cersae FC).
Tidak jelasnya kompetisi sepakbola dinegeri ini mau tidak mau membawa efek yang tidak mengenakkan bagi para pemain yang memang menggantungkan kehidupannya dari sepakbola. Dengan kompetisi setidaknya pemain memiliki status yang jelas dibandingkan hanya ikut satu turnamen ke turnamen lainnya, Liga Timor Leste bisa jadi mulai berkembang dan kalah jauh dibanding ISL atau liga di ASEAN lainnya tetapi setidaknya bermain di Timor Leste bisa membuka pintu untuk bermain di Liga Portugal karena Timor Leste memang dekar dengan ‘Brazil-nya Eropa’ tersebut.
Salam Sepakbola Nasional,
Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H