Sejak datang ke Liverpool pertengahan Oktober tahun lalu, Jurgen Klopp diharapkan mampu membuat permainan Liverpool seperti panggung musik rock. Iramanya yang keras penuh energi diharapkan membuat stadion Anfield makin nge-rock, namun sejauh ini prestasi 'The Reds' masih naik turun alias belum stabil sehingga Liverpool masih tercecer diposisi kesembilan Liga Primer Inggris tertinggal 12 poin dari Arsenal.
'Musik Rock' ala Klopp memang menghentak namun hasilnya belum maksimal, termasuk saat bermain imbang 3-3 kontra Arsenal tengah pekan kemarin. Sempat dua kali unggul lewat Firmino, Liverpool harus menunggu gol Allen dimenit akhir untuk memaksakan hasil imbang dengan Arsenal.
Ujian kembali menanti Klopp saat Liverpool kembali menghadapi lawan berat, Man U dalam Derby of England distadion Anfield. Kemenangan tentu menjadi target utama Klopp demi Liverpludian dan The Kopites yang akan menjejali Anfield dengan strategi Gegenpressingnya termasuk meredam eksploisitas seorang Rooney.
Dalam laga pekan ke-22 kontra Man U yang dipimpin wasit Mark Clattenburg, Klopp tidak melakukan banyak perubahan termasuk lini belakang yang menjadi titik lemah dengan mengandalkan duet Sakho - Toure dijantung pertahanan. Trio 'Pengangkut Air' yakni Henderson, Leiva dan Can mengisi lini tengah Liverpool untuk mengisolasi pergerakan Rooney. Sedangkan lini depan dipercayakan kepada Milner, Lallana dan Firmino untuk bisa menjebol gawang De Gea.
20 menit tidak banyak peluang tercipta, satu peluang didapat Lallana namun tendangannya berhasil diselamatkan de Gea. Satu insiden terjadi kala Leiva berduel diudara dengan Fellaini yang harus terjatuh, namun gelandang Man U kribo tersebut masih mampu melanjutkan laga sedang wasit Mark hanya memberikan peringatan Leiva. Beberapa menit kemudian Leiva dan Fellaini terlibat adu mulut disisi lapangan (hati-hati Leiva!).
Liverpool yang bermain cepat lewat kombinasi Lallana - Milner dan Firmino tetap gagal menjebol gawang Man u yang menerapkan permainan lambat. Dan hingga laga babak pertama usai, skor imbang 0-0 tercatat dipapan skor stadion Anfield.
Babak kedua situasi hampir sama masih terjadi, Can membuka peluang pertama untuk Liverpool namun gagal termasuk usaha Henderson. Setelah menit ke-60 laga berlangsung lebih menarik, masuknya Mata membuat Man U yang mengandalkan Rooney didepan lebih tampil menyerang.
Hasilnya menit ke-78 Man U mampu unggul 1-0 atas Liverpool. Lewat proses tendangan sudut, sundulan Fellaini membentur tiang dan bola rebound berhasil dimanfaatkan Rooney untuk membawa timnya unggul. Klopp pun bereaksi dengan memasukkan Benteke menggantikan Toure untuk mengejar defisit gol dari Man U (catatan Liverpool pun kian buruk setiap bertemu Man U dengan lebih sering mengalami kekalahan).
Hingga wasit Cletenburg memberikan tambahan waktu tiga menit, Liverpool tetap gagal mencetak gol dan harus kembali kalah daru Man U. Hasil ini jelas menjadi peer tersendiri bagi Klopp jika ingin Liverpool mendapat posisi akhir terbaik diliga primer Inggris. Konsistensi, eksploisitas lini serang, variasi serangan hingga lini belakang menjadi hal yang harus dibenahinya.
Â