Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ranking FIFA November : Sejarah Belgia dan Terpuruknya Indonesia

5 November 2015   16:09 Diperbarui: 5 November 2015   16:31 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

"Saya sangat senang. Ya! Nomor satu di dunia!"

Ranking FIFA bulan November yang dirilis (5/11) memunculkan kejutan dimana untuk pertama kalinya dalam sejarah FIFA, Belgia menempati posisi puncak ranking FIFA usai meraih hasil maksimal kala menang atas Israel 3-1 di kualifikasi Piala Eropa 2016. Argentina sang pemuncak klasemen harus turun karena hasil minor di PPD 2018 usai kalah 0-2 dari Ekuador dan imbang 0-0 dengan Paraguay sedang Jerman hanya bermain imbang 2-2 dengan Skotlandia, membuat perhitungan poin Belgia melebih catatan poin Argentina dan Jerman.

Jelas catatan ini menjadi sebuah catatan mengkilap tersendiri bagi Vincent Company dkk selama tiga tahun terakhir ini. Mencatat prestasi lumayan di Piala Dunia 2014 Brazil walau harus tersingkir ditangan Argentina serta lolos ke putaran final Piala Eropa 2016 Perancis dengan status juara grup. Pemain-pemain muda yang kian mengkilap diklub-klub eropa macam Eden Hazard, Lukaku, Mignollet, Cortouis hingga Company menjadi asset akan kualitas permainan Belgia.

"Kami tetap realistis, tetapi juga sedikit sovinistis. Kami adalah nomor satu di dunia dan Belanda sudah tersingkir, padahal saya sempat merasakan situasi saat kami masih di peringkat 80," ungkap Kompany pasca laga.

"Saya sangat senang. Ya! Nomor satu di dunia!" ungkap gelandang serang Napoli yang mencetak satu gol ke gawang Israel tersebut.

http://www.kompasiana.com/wefi/kejutan-belgia-2009-ranking-66-november-2015-puncaki-ranking-fifa_561e213f967a61dd07e3e9f1

Jika Belgia membuat sejarah untuk pertama kalinya menempati peringkat pertama FIFA setelah enam tahun tahun lalu ada diranking ke-66, bagaimana dengan Indonesia? Kesibukan mengurus konflik antara Kemenpora dan PSSI yang berujung dengan sanksi FIFA membuat Timnas Indonesia hanya bisa menjadi penonton digelaran PPD 2018 zona Asia dimana seharusnya Timnas Indonesia beradu kekuatan dengan Vietnam, Irak, Thailand dan China Taipeh di grup F.

Efeknya jelas diranking FIFA dimana posisi Indonesia semakin merosot dan merosot sejak April 2015 yang puncaknya terjadi dibulan Oktober (1/10) lalu kala untuk pertama kalinya Indonesia berada diluar ranking 170 FIFA. Posisi ke-171 FIFA dengan 111 poin menjadi ranking terendah Indonesia dalam sejarah ranking FIFA. Indonesia bersama Malaysia menempati ranking 171 FIFA/ 111 poin dan berada dibawah Timor Leste (170/ 118 poin.

Dirilis terbaru FIFA (5/11), posisi Indonesia kian tercecer dengan turun tiga tingkat menuju ranking ke-174 dunia/ 108 poin. Dibawah Malaysia 171/ 127 poin, Timor Leste 162/ 155 poin dan Myanmar 161/ 157 poin. Jelas ini menjadi hasil yang pantas akibat Timnas Indonesia tidak bisa apa-apa selain menyaksikan laga seru antara Kemenpora kontra PSSI.

Pastinya TImnas Indonesia punya peer berat sekalipun misalnya sanksi FIFA dicabut, tidak adanya laga kompetitif dengan poin besar yang diikuti yakni PPD 2018 serta PPA 2019 membuat Timnas Indonesia tidak bisa meraih poin yang banyak karena memang nilai diluar kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia memanglah kecil (2,5/3 berbanding 1).

Salam Sepakbola,
Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun