Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola

Timnas Malaysia Kepincut Pemain Naturalisasi

29 Juli 2015   17:19 Diperbarui: 11 Agustus 2015   22:27 2505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(spanduk penolakan pemain naturalisaso oleh suporter malaysia / sumber : fourfourtwo)

Dua hasil minor yang diraih Malaysia di Pra Piala Dunia (PPD) 2018 Rusia grup E zona Asia yakni imbang 1-1 dengan Timor Leste serta kalah 0-6 dari Palestina membuat pelatih Dollah Saleh dalam tekanan. Apalagi kedua laga dilangsungkan dikandang mereka, stadion Bukit Jalil. Dilaga sisa fase grup mau tidak mau juara Piala AFF 2010 tersebut harus mampu meraih hasil maksimal.

 

Inilah yang menjadi peer berat seorang Dollah Saleh, walau dilaga Malaysia XI mampu mengimbangi Liverpool 1-1 dalam laga pra musim. Namun Malaysia XI diperkuat oleh lima pemain asing yang bermain di Liga Primer maupun Liga Super Malaysia. Serbuan beberapa pemain asing ke Malaysia (termasuk Andik Vermansyah) membuat sang pelatih sepertinya mulai membuka diri kepada pemain asing untuk dinaturalisasi sebagai pemain Timnas Malaysia.

 

Salah satu yang mengemuka adalah bek andalan Trengganu FA, Vincent Bikana (Kamerun, 23 tahun) yang tidak mengesampingkan opsi bermain untuk tim nasional Malaysia satu hari, jika memang ada kesempatan. Sesuai aturan hukum FIFA, Bikana bisa bermain untuk Malaysia jika tidak pernah memperkuat Kamerun dilevel internasional serta tinggal terus menerus di Malaysia setidaknya selama lima tahun.

 

Bagi Bikana, musim ini adalah tahun ketiganya di Malaysia sehingga kalaupun ingin memperkuat Malaysia maka harus menunggu hingga 2017 itupun dengan syarat proses naturalisasinya beres.

"Saya sangat tertarik untuk mendapatkan kewarganegaraan Malaysia karena saya telah bermain sepak bola di sini sejak tahun 2013 dan saya menikmati setiap menitnya. Jika saya bisa mendapatkan kewarganegaraan Malaysia, saya ingin bermain untuk Malaysia dan membantu tim nasional sebanyak yang saya bisa,” katanya seperti dikutip FourFourTwo.

 

Bagi Dollah Saleh ide menggunakan pemain naturalisasi adalah untuk memberikan dorangan bagi pemain lokal sehingga mampu memberikan kemampuan terbaiknya saat bersama Timnas Malaysia. Untuk itu eks striker Malaysia tersebut siap membahas lebih lanjut wacana pemain naturalisasi dengan Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM).

 

Lima orang asing dari Liga Super Malaysia telah telah dipanggil ke tim, Thiago Junior, Patrick Wleh, Vincent Bikana, Charles Chad Souza dan Zah Rahan, yang semua bermain untuk skuad Dollah di Stadion Nasional Bukit Jalil.

 

"Para pemain asing, terutama pembela, membuat perbedaan besar dan memegang dari pemain Liverpool dari menyebabkan kita kerusakan selama pertandingan. Thiago melakukan pekerjaan yang baik untuk memandu para pembela dan anak-anak lokal mengambil banyak hal positif dari bermain dengan mereka. Ini mungkin jawaban sementara untuk menghentikan penurunan tim nasional,” ," katanya seperti dikutip The Star.

 

Dalam laga kontra Liverpool, gol pembuka laga dicetak oleh Charles Chad Souza yang sekaligus membawa keunggulan 1-0 atas Liverpool. Selain Charles Chad Souza, Dollah Saleh membawa empat pemain asing lainnya yakni eks Persipura Jayapura, Zah Rahan lalu Thiago Junior, Patrich Wleh dan Vincent Bikana yang mampu memberikan perbedaan dalam laga di stadion Bukit Jalil tersebut.

 

Bagaimana tanggapan FAM (Asosiasi Sepakbola Malaysia) terkait rencana Dollah Saleh tersebut ? Pastinya dukungan telah diberikan oleh Sekjen FAM, Datuk Hamidin Amin.

 

“Jika itu baik untuk pengembangan sepak bola setempat, mengapa tidak? FAM adalah bersedia untuk memanggil pemain naturalisasi sebagai cara untuk meningkatkan kinerja tim nasional,” ujarnya kepada Utusan.

 

"Tapi semua orang harus ingat bahwa naturalisasi membutuhkan persetujuan pemerintah. Kita tidak bisa membuat keputusan ringan karena orang yang memberikan kewarganegaraan adalah pemerintah, bukan kita. Jika pemerintah memungkinkan, itu akan baik untuk sepak bola lokal, tapi saya harus menekankan bahwa itu bukan prioritas utama kami karena kami memiliki banyak rencana jangka panjang,” tutupnya.

 

Bagaimanapun pemain naturalisasi adalah cara instant dalam meningkatkan performa Timnas. Jangan Indonesia yang juga telah menggunakan jasa pemain naturalisasi sejak era Pengurus PSSI pimpinan Nurdin Halid, Timnas sekelas Spanyol, Italia hingga Juara Copa America 2015, Chile pun juga menggunakan jasa pemain asing.

 

Tinggal bagaimana sebuah Asosiasi memandang ‘urgent’nya pemain naturalisasi, termasuk FAM yang sepengetahuan penulis juga mulai mengembangkan NFPD dengan arahan Lim Tek Lion yang merupakan pelatih tim usia muda Bayern Muenchen yang kini dipercaya mengembangkan grassroots sepakbola Malaysia.

 

Salam Sepakbola,

Wefi

 

Sumber rujukan : footballchannel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun