Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bisa jadi Kita pun Jarang Berdoa untuk Anak Kita

24 Juli 2015   10:59 Diperbarui: 24 Juli 2015   11:49 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(seorang ayah dan anaknya / sumber : sidomi)

Pernah saya membaca sebuah artikel ketika 3000 guru agama sekabupaten Banyuwangi dikumpulkan sang Bupati diStadion Kota tersebut. Lalu sang Bupati bertanya : 

“Apakah bapak-bapak dan ibu-ibu ada yang mendoakan murid-muridnya setiap habis sholat?” tanya sang Bupati 

Para Guru-pun hanya terdiam hening seketika ketika pertanyaan tersebut muncul.

Mungkinkah anak-anak kita, yang sebagian waktu orang tua tersedot dengan waktu kerja mereka telah kehilangan “BAPAK SPIRITUAL” mereka disekolah? Sesuatu yang mungkin juga tidak mereka dapatkan dirumah. Itulah yang mungkin menjadi pertanyaan bagi kita semua ? 

Dalam Al-Qur’an-pun ALLAH SWT berfirman : “Sesungguhnya harta dan anak-anakmu adalah ujian” 

Ujian harta akan selalu muncul saat kita begitu mencintai harta kita sehingga terkadang menjadikannya sebagai budak harta, begitupun ujian tentang anak kita. Ketika kita mencitai anak kita sehingga merebut hatinya untuk dekat dan mencitai Sang Pencipta, maka akan muncul cobaan dari ALLAH tentang anak kita. 

Tugas kita sebagai orang tua bukan saja menyiapkan hal-hal bersifat duniawi, Kita boleh habis-habisan bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak-anak tetapi ada hal penting yang harus dilakukan sebagai Bapak Spiritual untuk mempersiapkan mental dan ruhani anak-anak dengan rasa cinta kepada Allah SWT.

Rasa cinta kita kepada Allah SWT, hendaknya menimbulkan rasa tanggung jawab dalam diri kita untuk mampu membentuk anak kita yang mencintai Allah SWT, karena sebuah cinta membutuhkan penyelamatan dan itu akan selalu tercipta dalam doa-doa atau munajat kita kepada Allah SWT. 

Termasuk dalam setiap doa kita selepas beribadah agar anak kita menjadi generasi soleh dan solihat serta generasi yang bermanfaat dunia dan akhirat. Sebagaimana kita ambil pelajaran dari doa seorang sufi untuk anak cucunya : 

“Oh Tuhan, jadikan anak cucuku sampai akhir zaman nanti, anak-anak yang soleh dan solihah, hidupnya manfaat dunia akhirat, diberi tetap iman , terang hati dan selamat dunia khirat” 

Sebuah doa pendek yang dahsyat dan menggetarkan jiwa kita semua. 

Marilah sejenak jelang shalat jum’at kita ambil waktu kita untuk merenung atas apa yang telah kita lakukan untuk anak-anak kita, sudahkah saya pribadi yang masih taraf belajar dan rekan untuk memperhatikan doa-doa kita selama serta usaha kita dalam mendidik anak-anak kita apakah ada didikan untuk selalu mencintai Allah SWT dalam setiap perjalanan waktu yang dilaluinya. 

Jangan lupakan untuk memberikan satu ruang di hati kita, sebuah ruang bernama “TAKDIR” bahwa apa yang telah kita lakukan dengan semaksimal mungkin untuk anak kita, ternyata hasilnya tidak sesuai dengan harapan kita bahwa itu adalah yang terbaik Allah SWT berikan untuk kita, tinggal kita bagaiman melakukan introspeksi untuk kebaikan kedepannya. 

Jangan lupa shalat Jum’at dan berdoa untuk anak-anak kita.

Salam Kompasiana, 

Wefi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun