Bicara Iran dalam tataran futsal Asia memang begitu dominan, dalam sejarah Piala Asia Futsal sejak 1991 tercatat Iran mampu mengoleksi trofi juara sebanyak 10 kali sedang sisanya (3 kali) dipegang oleh Jepang. Sehingga wajar apabila Iran dijadikan pondasi dalam mengembangkan Timnas futsal Indonesia salah satunya lewat sosok Hossein Shams.
Â
Hossein Shams pelatih kelahiran Saveh, Iran, mulai melatih futsal sejak 1995. Di level timnas, tiga timnas futsal di kawasan Timur Tengah sudah pernah ditukanginya, seperti Iran, Bahrain, dan Kuwait. Catatan prestasinya bersama Iran adalah  dua kali berhasil tampil di Piala Dunia Futsal serta lima kali juara Piala Asia Futsal edisi 1999, 2000, 2007, 2008 dan 2009.
Â
"Kalau kami pasti menilai kemampuan pelatih top dari ukuran prestasi. Untuk ukuran target kami ke Piala Dunia, pelatih ini (Shams) sudah cukup. Akan tetapi kalau targetnya juara Piala Dunia belumlah cukup," ungkap Sekretaris Jendral (Sekjen) AFI, Edhi Prasetyo, selepas mendengar perkenalan Shams di kantor PSSI, Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Â
"Besok, kami dari AFI yang akan melakukan presentasi dengan pelatih tersebut. Setelah itu baru akan dibahas soal hak dan kewajiban. Dikontrak langsung atau tidak, tergantung besok bertemu dengan Pak HT (Ketua AFI Hary Tanoesoedibjo). Â Jika Pak HT bilang langsung bungkus, ya saya bungkus dan disiapkan teknis dari kontrak-kontraknya," lanjut Edhi.
Â
"Insya Allah jika saya menjadi pelatih timnas futsal Indonesia, saya butuh dukungan, Insya Allah bisa membawa Indonesia ke Piala Dunia futsal 2020. Saya orang biasa dari dunia yang biasa, dan saya tidak bisa menjanjikan apa-apa untuk memastikan kita juara di Asia," ungkap Shams yang menilai futsal Indonesoa memiliki potensi besar untuk berprestasi bagus dilevel dunia. (sumber : sindonews)
Â
"Semua ada proses, tidak ada yang instan dalam hal ini. Pembinaan usia muda harus sangat diperhatikan. Di Iran total ada 16 juta pemain futsal, 9 juta diantaranya masih usia sekolah. Saya juga ingin ada tiga kategori Timnas yakni Timnas U-19, U-23 dan Senior," kata Hossein sembari menegaskan bahwa dirinya bukanlah tukang sulap yang bisa memberikan gelar bagi Timnas Indonesia.