Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ukir Sejarah, Chile Juara Copa America 2015

5 Juli 2015   05:50 Diperbarui: 5 Juli 2015   05:50 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Estadio National, Santiago, Chile memerah dan  menjadi saksi mata laga final COpa America 2015 Chile yang merupakan edisi ke-44 Copa America sejak digelar pertama kali pada 1916 silam. Tuan rumah Chile berhasil maju ke final usai mengkandaskan Peru 2-1 dan akan berhadapan dengan Argentina yang mampu membungkam Paraguay dengan skor telak 6-1 dimana Lionel Messi mampu menyumbangkan tiga assist yang membawanya menjadi MVP pada laga tersebut.

 

Laga seru dan menarik dari dua juru taktik asal Argentina, Gerardo Martino (Argentina) dan Jorge Sampaoli (Peru) demi mewujudkan impian kedua Negara. Chile ingin mengakhiri masa penantian juara Copa America sejak 99 tahun lalu usai selalu gagal di empat final Copa America sedang Argentina sudah menanti 22 tahun sejak terakhir juara pada Copa America 1993 Kolombia.

 

Situasi pun menguntungkan keduanya untuk mampu menurunkan pemain terbaiknya dilaga final yang dipimpin Wilmar Roland (Kolombia). Jorge Sampaoli beruntung tidak ada pemain Chile yang terkena kartu sedangkan ‘Tata’ Martino bias memainkan trio Mascherano – Messi – Aguero yang tidak terkena kartu pada laga semifinal kontra Paraguay sehingga diharapkan kedua tim mampu tampil maksimal.

 

Starting XI yang diturunkan Gerardo Martino serta Sampaoli dilaga final Copa America 2015,

Argentina (4-3-3): Romero; Zabaleta, Demichelis, Otamendi, Rojo; Biglia, Mascherano, Pastore; Messi, Aguero, Di Maria,

Chile (4-3-1-2): Bravo; Isla, Medel, Silva, Beausejour; Vidal, Diaz, Aranguiz; Valdivia; Vargas, Sanchez.

 

Babak pertama pertandingan berjalan berimbang dimana Chile menerapkan pola yang digunakan Jerman kala menang atas Argentina difinal Piala Dunia 2014 yang pressing total pergerakan pemain Argentina. Strategi yang mampu membuat Messi dkk tidak banyak melakukan serangan berbahaya kegawang Bravo. Petaka justru menimpa Argentina saat laga memasuki menit ke-30 kala Angel di Maria yang dipressing pemain Chile untuk menghadang pergerakannya mengalami cidera harmstring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun