Ada yang kurang dalam gelaran Final Piala Dunia 2015 Wanita di Vancouver, Kanada kala Jepang yang merupakan juara bertahan edisi 2011 akan berhadapan dengan Amerika Serikat (USA) yang juga pengoleksi trofi Piala Dunia wanita edisi 1991 dan 1995. Siapa lagi kalau bukan sosok Sepp Blatter yang sudah memutuskan mundur dari Presiden FIFA usai terpilih kembali untuk periode 2015-2018.
Sebagaimana final Piala Dunia termasuk saat Piala Dunia Wanita 2011 Jerman, pria asal Swiss tersebut selalu hadir dan terlibat langsung dalam pemberian trofi atau pengalungan medali kepada tim juara. Bisa jadi prahara yang menimpa FIFA dengan penangkapan pengurus teras konfederasi CONCACAF serta namanya yang diincar pihak FBI membuat dirinya gentar alias takut untuk sekedar hadir di Vancouv#er, Kanada (5/7) mendatang.
Kehadiran Sepp Blatter akan digantikan Wakil Presiden FIFA, Issa Hayatou yang menjadi refrestasi FIFA diturnamen sepakbola wanita terbesar didunia tersebut pada (3-5 Juli). Bukan saja Sepp Blatter, sang sekjen FIFA Jerome Valcke pun tidak akan hadir di laga final "karena komitmen mereka saat ini di Zurich," kata FIFA dalam sebuah pernyataan.
FIFA memang belum menguraikan maksud "komitmen lain" dengan memilih menjaga Blatter dan Valcke di Zurich. Tapi, dengan pihak penegak hukum Amerika telah mengakui bahwa pria berusia 79 tahun ini merupakan bagian dari penyelidikan lebih lanjut kasus yang mendera FIFA. Jika Blatter tetap di Swiss maka ia mendapat perlindungan hukum, beda bila memilih berangkat ke Kanada.
Ini jelas menjadi catatan tersendiri dalam sejarah final Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam 17 tahun, Sepp Blatter tidak hadir dalam laga final Piala Dunia (semua level).
"Dia tidak akan pergi ke final di Kanada,Dia telah memberitahu penyelenggara itu dan dikutip alasan pribadi.", ungkap pengacaranya yang berbasis di AS, Richard Cullen.
Sepp Blatter yakin suatu hari akan pergi ke surga
Paska penangkapan 14 pengurus teras FIFA oleh pihak yang berwajib, Sepp Blatter memang telah memutuskan mundur dari jabatannya tersebut namun pria 79 tahun ‘tetap keukeuh’ bahwa dia tidak terlibat dalam kejahatan apapun dan memilih untuk kembali kepada Tuhan dalam melalui krisis terbesar dalam perjalanan hidupnya.
"Saya memiliki hati nurani yang bersih," katanya dalam sebuah wawancara dengan majalah Jerman Bunte.
"Jika seseorang menuduh saya menjadi korup, saya bertanya kepadanya apakah dia tahu arti kata itu. Siapa pun memanggil saya korup akan harus membuktikan itu, tapi tidak ada yang bisa membuktikan bahwa karena saya tidak korup,” jelas Blatter.
"Saya terbuka untuk memperbaiki atau kritik positif. Saya dapat menggunakannya untuk mempertimbangkan kembali jika saya perlu berubah di masa depan. Tapi kalau ada yang memanggil saya korup karena FIFA rusak, saya hanya bisa menggelengkan kepala. Semua orang yang mengatakan sesuatu seperti itu harus masuk penjara,” lanjut Blatter
"Iman saya telah memberi saya kekuatan selama beberapa minggu terakhir. Saya orang yang religius dan berdoa, juga. Saya memiliki golden cross yang telah diberkati oleh Paus Francis. Saya percaya saya akan pergi ke surga satu hari. Tapi saya percaya tidak ada neraka. Saya tidak setuju dengan paus itu. " tutup Blatter dengan penuh keyakinan.
Final Piala Dunia Wanita 2015 antara Jepang kontra Amerika Serikat (5/7) distadion BP, Vancouver akan menorehkan catatan sejarah bagi kedua finalis. Jika menang atas Jepang maka Amerika Serikat mencatatkan diri sebagai pemilik gelar terbanyak (3 kali) sedang Jepang akan menyamai raihan Amerika Serikat dan Jerman yang telah dua kali juara jika Ai Aiyama mampu menang dilaga final.
Daftar juara Piala Dunia wanita sejak 1993 :
1991 – China : USA 2–1 Norwegia
1995 – Swedia : Norwegia 2–0 Jerman
1999 – USA : USA 0–0 a.e.t./ (5–4 pen) China
2003 – USA : Jerman 2-1 Swedia
2007 – China : Jerman 2-0 Brazil
2011 – Jerman : Jepang 2–2 a.e.t./ (3–1 pen) USA
2015 – Kanada : Jepang vs USA ??
Mungkin Opa Blatter tidak takut FBI tetapi sedang sibuk untuk persiapan ke surga sebagaimana yang diutarakannya.
Salam Sepakbola Wanita,
Wefi
Sumber rujukan : world soccer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H