Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Laga Perpisahan Gerrard di Anfield Berakhir Tragis

17 Mei 2015   01:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:54 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14318007062106444205

(Steven Gerrard mendapat sambutan meriah dari Liverpludian / sumber : dailymail.co.uk)

"Jelas sekali saya ingin mengakhiri ini dengan baik di Anfield didepan suporter. Tapi, saya tahu jika saya tidak bisa melarikan diri begitu pertandingan berakhir. Ketika saya punya kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal, jelas sekali itu akan menjadi waktu yang sangat emosional," ungkap Steven Gerrard jelang laga kontra Crystal Palace.

709 penampilan, 185 gol, 10 piala serta momen yang tak terhitung dari berbagai suka dan duka telah dilalui Steven Gerrard termasuk usai melakoni laga perpisahannya bersama Liverpool di Anfield dipekan ke-37 Liga Primer Inggris. Emosi yang membuncah, Liverpludian dan Kopites serta fans Liverpool seluruh dunia ikut terharu dengan momen spesial malam ini kala menyaksikan sang kapten bermain untuk terakhir kalinya di Anfield bersama 'The Reds'.

Brendan Rodgers pun menurunkan Stevie G panggilan Gerrard distarting XI kontra Crystal Palace. Gerrard bersama Henderson, Ibe dan Moreno menjadi kuartet lini tengah 'The Reds' untuk menopang lini serang yang dihuni Coutinho, Lallana dan Sterling dalam membongkar lini pertahanan Palace yang tercatat tim dengan raihan set piece terbaik dibawah Arsenal musim ini.

Tiket laga pun terjual habis walau tiket online dijual hingga Rp. 40 juta dan publik Anfield menyambut penuh gairah dan kedua pemain Liverpool dan Palace membuat formasi untuk menyambut Gerrard yang masuk kelapangan dengan membawa ketiga putrinya. Mozaik berruliskan 'S8G dan CAPTAIN' pun dipersembahkan untuk sang kapten jelang laga dimulai serta lagu 'You'll never walk alone' yang menggema diseantero Anfield dari para Liverpludian yang membentangkan banner bertuliskan/bergambar Steven Gerrard.

Babak pertama Liverpool yang musim ini tidak memiliki striker dengan kemampuan mencetak gol yang tinggi kesulitan mendobrak pertahanan Palace yang cukup solid. Malah anak asuh Alan Pardew mampu merepotkan barisan pertahanan Liverpool, untungnya lewat serangan balik 'The Reds' mampu mencuri gol lewat aksi Adam Lallana yang berlari kencang mengejar bola yang salah diantisipasi disisi kiri pertahanan Palace dan langsung menendang bola yang menjebol gawang Heneynes (26'). Gol yang langsung dirayakan Lallana dengan memeluk sang kapten, Liverpool pun unggul 1-0 atas Palace.

Palace mencoba bangkit untuk menyamakan kedudukan dan usaha mereka membuahkan hasil lewat Puncheon (43') melalui tendangan bebas yang mengarah tiang jauh gawang Mignolet. Skor pun berubah 1-1 yang bertahan hingga laga babak pertama usai, perlu perubahan gaya bermain yang lebih ngotot dibabak kedua nich agar Liverpool mampu memetik kemenangan atas Palace dengan memasukkan pemain baru untuk mengganti peran Ibe dan Moreno yang kurang berkembang dibabak pertama.

Babak kedua permainan Steven Gerrard dkk belum menampakkan perubahan berarti justru Palace yang tampil dominan dan hasilnya Wlfried Zaha (60') membawa Palace unggul 2-1 atas Liverpool. Gol yang membuat pemain dan fans Liverpool terkejut karena melihat Gerrard belum mampu membawa timnya menang dan tertinggal 1-2 dari Palace. Rodgers memasukkan Lambert dan Leiva menggantikan Lallana serta Ibe untuk memperkuat lini tengah dan depan Liverpool.

Liverpool terus melancarkan serangan ke pertahanan Palace namun selalu gagal, masalah lini depan yang tidak memiliki striker haus gol membuat Sterling, Lambert hingga Coutinho terlihat bingung saat bola sudah dipertahanan Palace. Sedangkan serangan tim tamu mampu membuat pertahanan Liverpool ekstra waspada agar tidak kebobolan. Pelanggaran Leiva atas pemain Palace dikotak pinalti berujung pinalti, walau tendangan sempat diblok Mignolet namun Murray mampu mencetak gol dan skor berubah 3-1 untuk kemenangan Palace yang bertahan hingga laga usai.

Kekalahan 1-3 Liverpool dari Crystal Palace tentu menjadi kado pahit bagi Steven Gerrard dilaga pamungkasnya bersama Liverpool di Anfield, berharap menang justru kekalahan yang diterima. Selain itu walau 'The Reds' masih di posisi kelima klasemen Liga Primer namun posisi yang jadi tiket ke Liga Europa musim depan terancam oleh Southampton yang menang telak 6-1 atas Aston Villa dan tertinggal 2 poin dari Liverpool.

Semoga perjalan karir kapten Liverpool yang mencatatkan diri sebagai pemain ketiga di Liga Primer dengan catatan laga kandang terbanyak dengan 254 laga (Giggs 308 laga dan Carragher 256 laga) di MLS bersama LA Galaxy musim depan berjalan baik dan kelak kembali ke Anfield menjadi manajer terbaik bagi Liverpool seperti era Bill Shankly dan Bob Paisley.

http://m.kompasiana.com/post/read/724526/2/penyesalan-terbesar-seorang-steven-gerrard.html

#ThanksStevieG

#DontCryGerrard

Salam YNWA,

Wefi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun