Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Ayah, Mengapa Aku Dilarang Tertawa Terbahak-bahak?

3 Mei 2015   06:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:26 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ayah, mengapa kita dilarang tertawa terbahak-bahak?" tanya putriku disaat kami santai bersama didepan rumah

"Kenapa kakak Anisah bertanya seperti itu?" tanyaku balik

"Iya tadi waktu aku sekolah, guru kelas b berkata kepada murid kelas b yang tertawa keras terus terusan. Jangan tertawa keras dan terbahak-bahak yah anak-anak ibu," begitu ceritanya.

"Oohh gitu ceritanya kak, sekarang ayah mau tanya sama kakak. Kakak sedih tidak kalau ada teman kakak yang jatuh sakit sehingga tidak sekolah?" tanyaku

"Anisah pasti sedih, ayah. Apalagi jika ayah dan ibu sakit," jawabnya sambil meminta dipangku

"Jadi maksud bu guru melarang teman kakak tertawa terbahak-bahak salah satunya adalah agar kepedulian kakak terhadap sesama termasuk kepada teman sekolah tetap terjaga," jawabku

"Tapi aku boleh tertawa kan yah?" tanyanya lagi

"Tentu saja kakak anisah tetapi tertawa sewajarnya saja yah jangan sampai terpingkal-pingkal hingga lupa kanan kiri," jawabku sambil mengusap rambutnya.

Nabi Isa AS memberikan nasihat kepada sahabatnya : "Hai garam bumi janganlah kalian berbuat kerusakan sebab segala kerusakan dapat diobati dengan garam tetapi jika garam itu sendiri yang rusak maka diobatipun tidak bisa (yang dimaksud garam bumi adalah para ulama yang aktif mengajarkan ilmu). Hai para sahabatku yang setia janganlah memungut bayaran anak didik kecuali sebagaimana kesadaranmu terhadap aku, ketahuilah pada dirimu terbukti adanya dua KEJAHILAN yang mencolok yaitu :

1. Tertawa terbahak-bahak

2. Tidur nyenyak lupa bangun malam."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun