Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kompetisi ISL dalam Pandangan La Gazzetta dello Sport

23 Januari 2014   17:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:32 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim kompetisi ISL 2014 akan segera bergulir, sesuai dengan keputusan Kongres Borobudur maka Kompetisi Indonesia akan bergulir dengan 18 klub ISL dan 4 klub IPL. Walau memang terlalu dipaksakan dengan berbagai alasan utamanya dalam penentuan 4 klub IPL, tetapi untuk keterlangsungan roda kompetisi yang telah memberikan nafkah untuk ratusan ribu (mungkin jutaan) orang yang mampu hidup dari kompetisi bal-balan Indonesia ane ucapkan selamat datang musim kompetisi ‘baru’ rasa lama ISL 2014.

Ane pribadi tetap akan gantung syal hingga perkembangan dan perjuangan rekan Bonek 1927 menghasilkan sebuah keputusan yang nantinya akan menjadi patokan dan pijakan ane kedepannya. Untuk sekarang sejenak ane hanya ingin berbagi dengan rekan Kompasiana kanal bola terkait pandangan mendalam dari harian terkemuka Italia, La Gazerra de la Sport yang mengumumkan analisanya terkait “6 negara Asia dengan perkembangan kompetisi sepakbola yang menjanjikan”, diluar nama-nama seperti Korea Selatan, Cina dan Jepang.

Berikut daftar 6 negara Asia dengan kompetisi sepakbola yang menjanjikan versi La Gazetta dello Sport :

Indonesia dengan kompetisi ISL 2014, diikuti 22 tim (18 ISL dan 4 IPL) akan menjanjikan tontonan seru dan ramai di midweek dan akhir pekan. Diprediksi 50 juta penonton akan duduk setia di TV atau menontoton langsung pertandingan yang digelar. Inilah yang menjadikan sepakbola Indonesia menjadi bisnis yang menggiurkan dan mudah dipengaruhi oleh kepentingan politik.

Brunei Darussalam, walau mereka mulai merintis Brunei Super League menjadi liga professional sendiri tetapi mereka dengan disokong oleh keluarga kerajaan, termasuk Pangeran Al Muhtadee Billah yang menjadi penyokong utama klub kuat asal Brunei, Brunei DPMM yang tercatat pernah mengontrak Davide Matteini, eks penyerang Parma dan Empoli, dan kini bermain di Liga Singapura.

Filipina, negeri yang terkenal dengan Bola Basket dan Sofbol nya ini bukanlah Negara kuat dan memiliki tradisi sepakbola. Kompetisi mereka NPL yang digelar sejak 2009 pun baru mulai merintis menuju liga yang professional dan menarik sponsor. Timnas Filipina yang baru saja memecat sang pelatih yang berhasil membawa negeranya pernah menduduki ranking 127 FIFA, Michael Weiss pun kuat karena memiliki pemain keturunan yang rela balik untuk membela Filipina.

Malaysia, Negara tetangga kita yang menjadi saingan utama sejak dua dekade terakhir. Dengan kekuatan uang yang dimiliki pebisnis macam Vincet Tan yang membeli klub Inggris, Cardiff. Plus dukungan sponsor di dalam negeri membuat MSL pun mulai berkembang dengan salah satunya musim ini banyak merekrut pemain Indonesia untuk bermain disana.

India, dengan India Super League yang dimotori Reliance dan IMG dengan kekuatan bintang lawas kelas dunia macam Thierry Henry, Louis Saha, Dwight Yorke, Hernan Crespo dan sebagainya kini sudah mulai mencuri perhatian publik bola di India.

Myanmar, sukses dalam penyelenggaraan Sea Games 2013 dan geliatnya Negara yang lepas dari rezim militer. Membuat sepakbola Myanmar menunjukkan gairahnya sebagaimana ditunjukkan kala Timnas mereka bermain di Sea Games 2013. Kini musim kompetisi 2014 di Myanmar akan diikuti oleh 12 tim dimana salah satu klun Nay Pyi Taw yang baru bermain tahun 2010 sudah mulai merasakan atmosfir Piala AFC.

Semoga pandangan dan analisa dari La Gazzetta dello Sport menjadi kesempatan untuk Kompetisi ISL 2014 yang merupakan ‘liga unfikasi’ dan dikelola oleh PT. LI yang memiliki kemampuan dan ahli dalam mengurus kompetisi, mendorong PT. LI dan PSSI menjadikan ISL 2014 lebih baik bukan sekedar yang penting manggung dan ramai tapi tidak memberikan output yang signifikan untuk Timnas Indonesia , termasuk Timnas Indonesia U23 yang direncanakan ikut Asian Games.

Menarik ditunggu kiprah dan efek kompetisi ISL 2014 terhadap perkembangan Timnas kedepannya.
Salam sepakbola nasional,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun