Kegagalan Vietnam lolos ke Piala Dunia 2015 di Kanada jelas membuat Federasi Sepakbola Vietnam (VFF) gusar, bagaimana tidak bermain dikandang sendiri mereka gagal menaklukkan Thailand dibabak play off untuk memperebutkan tiket terakhir Asia ke Piala Dunia Wanita 2015. Untungnya VFF bergerak cepat paska kegagalan tersebut, kerjasama saling menguntungkan yang dibangun antara VFF dengan JFA (federasi sepakbola Jepang) memudahkan mereka dalam memperbaiki Timnas Sepakbola Wanita.
Ajang Piala AFF Wanita 2015 yang akan digelar di Vietnam (1-12 Mei) mendatang menjadi kesempatan pertama VFF paska gagal lolos ke Kanada dan untuk memperkuat kekuatan Timnas Wanitanya direkrutlah pria Jepang, Norimatsu Aksi sebagai pelatih kepala Timnas Wanita Vietnam yang mulai bertuga sejak 4 Maret kemarin dengan kontrak berdurasi 2 tahun.
"Mr. Norimatsu Aksi tidak pernah bekerja dengan skuad perempuan. Namun, karirnya banyak dihabiskan bersama Timnas Jepang U13, U16 dan U19. Jerman adalah tanah persaingan untuk dia sebagai pemain. Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) memperkenalkan dia untuk melatih Timnas Vietnam, "kata Mai Duc Chung, Ketua Badan Timnas VFF.
Jika VFF memilih pelatih Jepang untuk membawa Timnas Wanita Vietnam menjadi juara Piala AFF Wanita 2015, PSSI memilih Rully Nere sebagai pelatih kepala untuk Timnas sepakbola wanita. Sebuah tantangan tentunya bagi mantan striker Timnas Indonesia tersebut dalam mengemban amanat tersebut, apalagi diedisi Piala AFF 2013 Timnas Sepakbola Wanita hancur lebur dimana salah satu penyebabnya adalah disulapnya Timnas futsal menjadi Timnas sepakbola.
"Ketika diminta untuk datang rapat di kantor PSSI, saya mengiyakan saja. Ternyata rapat itu tujuannya adalah penunjukkan saya sebagai pelatih timnas sepakbola wanita Indonesia. Saya terkejut, ini merupakan tantangan tersendiri untuk melatih pesepakbola wanita. Seperti yang Anda ketahui, sebelumnya saya lebih banyak menangani pesepakbola pria saja," ujar Rully Nere, usai rapat bersama PSSI di kantor PSSI Pusat, Jakarta, Kamis (5/3) yang mengaku kaget dengan penunjukkannya tersebut.
"Ada perbedaan ketika melatih pesepakbola wanita dan pria. Kalau pria, misal mereka habis berlatih di SSB atau klub, pulang dari sana mungkin bisa bermain bola dengan teman-temannya. Tapi tidak dengan wanita, mereka boleh latihan dengan SSB atau klub namun setelah itu belum tentu mereka bermain sepakbola," jelas Rully Nere yang fokus membangun fisik punggawa Timnas Sepakbola Wanita dan akan dibantu oleh Papat Yunisal dan Yopie Riwoe sebagai asisten pelayih. (sumber : goal.com) .
Jelas sebuah tantangan tersendiri karena Indonesia berada di grup maut yang diisi Autralia U-20 dan Thailand, yang keduanya merupakan wakil Asia di Piala Dunia Wanita 2015. Sehingga ajang Piala AFF Wanita 2015 bisa jadi tolak ukur kekuatan Timnas Indonesia Wanita dibandingkan negara lain, dan berikut hasil drawing Piala AFF Wanita 2015 :
Grup AÂ Â : Indonesia, Thailand, Australia U-20, dan Laos
Grup BÂ Â : Vietnam, Myanmar, Malaysia dan Filipina.
Tentang calon punggawa Timnas Sepakbola Wanita, penulis punya pandangan tentang pesepakbola wanita Indonesia yang pantas mengisi Timnas Sepakbola Wanita. Output Piala Pertiwi 2014 yang dimenangkan Papua 2 dalam partai grand final sesama tim Papua layak dikedepankan plus bakat-bakat muda dari beberapa pesepakbola muda yang tersebar dibeberapa klub sepakbola, salah satunya Matador FC yang kian fokus dalam pengembangan sepakbola wanita.
#MenagihPrestasiPengurusPSSI