Partai spesial tersaji di stadion Anfield markas Liverpool dalam lanjutan BPL pekan ke-27, kala Liverpool berhadapan dengan Swansea. Pergantian pelatih Swansea dari Michael Laudrup ke Garry Monk lah yang membuat laga malam ini terasa spesial utamanya untuk kedua pelatih.
Garry Monk adalah kapten Swansea saat masih aktif bermain, utamanya saat Roberto Martinez dan Brendan Rodgers menjadi arsitek Swansea City. Jadi secara langsung kedua pelatih saling mengetahui pola permainan yang biasa diusung.
Bagi Liverpool, kemenangan atas Swansea yang mid week ini tampil di European League kontra Napoli menjadi harga mati. Seri apalagi kalah maka posisi The Reds tertinggal dengan tiga klub teratas yang kemarin mampu meraih tiga poin atas lawan-lawannya, dan tentunya terancam dengan Hotspur yang malam ini juga bertanding.
Kondisi full team termasuk tampilnya wing back, Glen Johnson memudahkan pola permaian menyerang yang diusung Rodgers. Statistik pertemuan pun berpihak kepada Liverpool dalam 12 pertemuan, Liverpool memenangkan 9 pertandingan dan 3 seri. Tinggal bagaimana lini pertahanan memperhatikan pergerakan Wilfried Bony, striker Swansea asal Belanda.
Brendan Rodgers menurunkan formasi inti   : Mignolet, Johnson, Skrtel, Agger, Flanagan, Gerrard, Henderson,
Sterling, Coutinho, Suarez, Sturridge. Sedangkan dibangku cadangan Rodgers menempatkan Jones, Teixeira, Toure, Moses, Allen, Aspas, Cissokho.
Swansea memulai laga babak pertama, dan Liverpool justru yang mengejutkan sang tamu setelah menit ke-3 Daniel Sturridge mampu mencetak gol pertama untuk timnya dengan mengecoh Vorm setelah mendapat umpan cantik dari Sterling. Skor pun berubah 1-0 untuk Liverpool.
Gol yang membuat Swansea bereaksi untuk menyamakan kedudukan. Asyik menyerang Swansea justru kembali tertinggal setelah Jordan Handerson menambah keunggulan menjadi 2-0 pada menit ke-20. Reaksi cepat dilakukan Swansea dengan memanfaatkan kelengahan pertahan Liverpool, mantan pemain Liverpool yaitu Jonjo Shelvey mencetak gol menit ke-23 yang kemudian ditambah Bony sehingga kedudukan imbang 2-2 hingga 30 menit babak pertama.
Liverpool coba ambil kendali permainan, dan melalui kombinasi Flanagan, Henderson, Coutinho dan
Suarez. Liverpool unggul kembali atas sang tamu melalui Sturridge yang memanfaatkan umpan Suarez, menit ke-36 skor menjadi 3-2 untuk tuan rumah. Dan skor tidak berubah hingga wasit memberikan tambahan waktu babak pertama selama tiga menit.
Babak kedua dimulai oleh Liverpool, tetapi baru dua menit berjalan Agger menjatuhkan.Bony dikotak terlarang. Tanpa ampun wasit memberikan pinalti yang dengan baik oleh striker asal Belanda tersebut. Skor pun menjadi imbang 3-3 pada menit ke-48 babak kedua.
Pergantian dilakukan oleh Rodgers untuk menyeimbangkan permainan tim, Joe Allen dan Kolou Toure masuk menggantikan Sterling dan Agger. Hasilnya pelan tapi pasti pada menit ke-73 umpan lambung Gerrard diteruskan Suarez namun bola diblok bek Swansea yang dengan cepat direbound oleh Jordan Handerson menjadi gol. Skor berubah menjadi 4-3 untuk Liverpool.
Dan skor 4-3 bertahan hingga wasit meniup pluit tanda pertandingan berakhir. Kemenangan yang tetap mempertahankan Steven Gerrard dan kawan-kawan diposisi ke-4 dengan tertinggal empat poin dari Chelsea.k
Come on Liverpool ! Fokus di pertandingan sisa BPL dan benahi lini belakang yang mudah ditembus, Brendan Rodgers.
Salam YNWA,
Wefi
(Live report dari Bus Sinar Jaya, menuju Cibitung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H