Prestasi timnas suatu negara kini bukan saja dilihat dari raihan gelar juara yang diraihnya tetapi juga ada parameter lain yang menggambarkan kekuatan sebuah negara. Satu parameter penting yang kini menjadi acuan adalah ranking FIFA yang selalu direlease ditiap bulannya.
Saking pentingnya ranking FIFA, sampai-sampai dalam penentuan undian Piala Dunia 2014 ranking FIFA di November 2013 menjadi acuannya. Sehingga wajar negara-negara kuat sepakbola macam Inggris, Francis dan Belanda pun sampai komplain karena munculnya nama Swiss, Kolombia dalam daftar unggulan pertama di undian Piala Dunia 2014.
Pun sama dengan Indonesia, ranking FIFA pun menjadi salah satu target yang dibebankan BTN – PSSI yang harus diraih. Dulu masih ingat target awal adalah menembus ranking ke-120 FIFA sebelum direvisi kembali menjadi ranking ke-130 FIFA oleh BTN. Untuk mencapai ranking tersebut tentu perlu ujicoba internasional (dan harus memang atau minimal seri) serta meraih prestasi di kejuaraan internasional yang diikuti (seperti kualifikasi Piala Asia atau Piala AFF 2014).
Tetapi ada juga tanpa ujicoba dan tanpa prestasi tetap bisa naik peringkat FIFA, salah satunya Timnas Indonesia. Dengan sistem penilaian yang berkelanjutan dan memperhatikan beberapa faktor membuat Timnas yang dilatih Alfred Riedl pun bisa naik peringkat walau tanpa bertanding, walau kalah saat melakoni laga resmi. Ranking FIFA bulan Februari menjadi jawaban naiknya peringkat Indonesia (162 ke 158 FIFA).
Kini, kondisi yang sama sedikit berbeda akan juga dialami Timnas asuhan Opa Riedl di ranking FIFA bulan Maret yang akan direlease (13/03). Timnas memang kalah dari Arab Saudi di partai terakhir kualifikasi Piala Asia 2015 (0-1), yang mengakibatkan peroleh poin Indonesia menjadi tergerus (135 poin menjadi 128 poin). Walaupun poin turun, Indonesia tetap akan merasakan naik peringkat di bulan maret 2014. Kok bisa ?
Usut punya usut dan FIFA pun mampu menjawabnya melalui tool yang ada dilaman mereka tentang perhitungan poin yang diraih selama bulan Februari – Maret 2014, ternyata ada dua penyebab kenapa ranking Indonesia bisa naik (kemungkinan bisa menembus 150 besar dunia bulan ini). Turun drastisnya poin Myanmar dan Laos yang sebelumnya berada di atas Indonesia serta adanya lima negara yang mendapat status NAN dibulan ini.
Myanmar dan Laos sebagaimana yang kita ketahui memang sudah lama tidak melakoni ujicoba internasional (sekitar setahun), sehingga wajar dengan sistem perhitungan poin yang merupakan akumulasi membuat poin mereka tergerus jauh dari yang sekarang.
Sedang NAN atau Not A Number adalah istilah untuk negara-negara yang tidak bertanding selama hampir setahun atau memang tidak pernah menang sekalipun selama setahun melakoni partai ujicoba atau resmi. Kalau meminjam istilah rekan Kompasian Bung Roman L, NaN adalah sebuah kondisi dimana tidak ada nilai yang bisa dihitung dari perjalanan suatu negara dalam 1 tahun berjalan.
Berikut data pendukung untuk beberapa negara yang mengalami penurunan dan berstatus NAN (Peringkat FIFA Feb ‘14/Poin Nilai -> Peringkat FIFA Maret ’14) : Belize (142/176 -> NAN), Antigua  (146/164 -> NAN), St Kitt & Nevis (153/150 -> NAN), Guyana (155/149 -> NAN) dan Puerto Rico (157/137 -> NAN)
Sedang untuk bulan Maret 2014, Negara ASEAN yang mengalami penurunan poin dan berefek tersalip oleh Indonesia adalah Myanmar (130/200 poin -> 68 poin), Laos (156/146 poin -> 73 poin) serta Palestina (144/170 poin -> 85 poin). Peningkatan poin ditunjukkan Malaysia dan Vietnam, yang merupakan imbas dari hasil yang mereka raih saat ujicoba dan kualifikasi Piala Asia 2015.
Vietnam mampu mengalahkan Hongkong 3-1 dikandang mereka, yang ternyata mampu memberikan kenaikan poin mereka dibulan ini (142/172 poin -> 224 poin) dan Malaysia yang imbang 0-0 dengan Filipina dipartai ujicoba serta menang 2-1 atas Yaman, membuat anak asuh Ong Kim Swee mampu mendapat tambahan poin di bulan ini (150/152 -> 175 poin). Untuk  lebih lengkap lihat data diatas.
Dengan beberapa catatan diatas, maka tuah Opa Riedl memang luar biasa buktinya peringkat Indonesia di ranking FIFA pun naik dibulan ini yang kemungkinan akan melesat masuk ke ranking 150 - 153 FIFA? Apalagi kalau Opa Riedl mampu meraih kemenangan bisa jadi poin akan semakin bertambah dan target ranking ke-130 FIFA pun bisa terwujud. Cuma ya itu, masa ndak pernah berujicoba. Kan asyik dan mantap Opa Riedl, Indonesia main lalu menang dan poin bertambah.
Semoga bermanfaat untuk rekan Kompasiana dan selamat menunggu pengumuman resminya dari FIFA (13/03).
Salam sepakbola nasional,
Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H