Tentu sebagaian rekan Kompasiana masih ingat dengan komentar Jusuf Kalla saat debat Capres-Cawapres di Balai Sarbini di Pemilu 2009 ketika dirinya ditanyakan apa yang akan dilakukan jika dirinya kalah dalam Pilpres 2009 .
"Saya akan pulang kampung, mengurus pendidikan, masjid dan perdamaian dunia," kata JK yang ketika itu berpasangan dengan Wiranto dalam debat Capres-Cawapres di Balai Sarbini.
Nama Jusuf Kalla atau lebih dikenal sebagai JK memang sosok yang banyak diangkat untuk maju dalam Pilpres 2014, baik sebagai Cawapres maupun sebagai Capres. Partai diluar Partai Golkar yang merupakan rumahnya JK seperti Nasdem pimpinan Surya Paloh pun sudah mengapungkan nama Politisi yang mantan Ketum Golkar sebagai Cawapres untuk PDI P dalam konsolidasi atau tepatnya safari politik Ketum Nasdem tersebut.
Memang dalam politik tidak ada kebenaran atau salah yang mutlak, jika kita mengacu pada komentar JK saat debat Capres-Cawapres 2009 maka sebagai orang awam wajar untuk mempertanyakan hal tersebut tanpa ada keinginan untuk menggagalkan pencalonan JK oleh beberapa partai. Karena secara pribadi penulis menganggap omongan seorang pemimpin adalah contoh yang akan ditiru oleh masyarakat yang dipimpinnya, jika pernah mengatakan A tetapi aktualnya tidak bisa menjalankan maka wajar kalau muncul komentar menjilat ludah sendiri, tidak istiqamah dan lain-lain.
Hanya JK yang tentunya paham makna komentarnya saat debat Caprea-Cawapres 2009 lima tahun silam, karena arti pulang kampung adalah pulang kampung dalam arti sebenarnya. Tapi kalau dimaksudkan sebagai pulang atau keluar dari hiruk pikuk politik dan konsentrasi pada permasalahan bangsa, sosial dan kemasyarakatan. Bisa jadi itu yang dipilih oleh JK.
Dan kalau sekarang Pak JK kembali dicalonkan oleh Partai-partai peserta PEMILU untuk Pilpres 2014, apakah ini berarti Pak JK akan menjilat ludahnya sendiri atau memang makna dari komentarnya adalah bukan pulang kampung dalam arti sebenarnya tetapi kembali bersentuhan dengan dunia politik sebagai Capres/Cawapres setelah lima tahun 'pulang kampung', wallahu a'lam bis shawab.
Salam Kompasiana,
Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H