Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Publik Inggris Kian Membenci Luis Suarez, Rasanya Kurang Tepat...

20 Juni 2014   22:58 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:58 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stevie G dan Luis Suarez / kompas.com

Membela negara diturnamen akbar seperti Piala Dunia memang menjadi impian siapapun, dan ketika tampil di sana kemenangan menjadi tujuan utama untuk mengerek prestasi tertinggi untuk negaranya. Walaupun itu terkadang harus berakhir kurang mengenakkan, kok bisa? Salah satunya adalah penerimaan publik tempat pemain bermain yang berhasil dikalahkan negara mereka. Ada beberapa contoh yang mengemuka, Diego Armando Maradona jelas menjadi contoh pertama. Keberhasilan Argentina lolos ke final dengan mengalahkan tuan rumah Italia membuat Maradona yang dipuja publik Napoli harus menerima kenyataan saat publik Italia begitu menolak dirinya dan sejak itu Maradona mengalami masa suram dalam karirnya di kompetisi Italia. Kemudian nama Ahn Jung Hwan, striker Korea Selatan yang bermain di Perugia (Italia) di Piala Dunia 2002 melakukan hal yang sama. Gol nya membawa negaranya mengalahkan Italia. Walau statusnya bukan pemain bintang di Perugia (Italia) tetapi publik di Perugia dan di Italia menginginkan namanya di masukkan dalam daftar jual pemain.

14032567281298735174
14032567281298735174
(Luis Suarez merayakan gol dan dua sisi Luis Suarez / sumber : dailymail.co.uk)

Kini Luis Suarez striker andalan Liverpool yang mencetak dua gol ke gawang Inggris tempat dirinya bermain selama tiga musim terakhir, bisa jadi akan mendapat hal yang sama walaupun hal tersebut masih dieliminir. Apalagi Brendan Rodgers, Seluruh punggawa Liverpool dan tentunya Liverpludian berada dibelakang Luis Suarez (mirip kan dengan Maradona di Italia), tetapi ada perbedaan yang tetap bisa membuat Suarez bertahan di Liverpool. Selama semusim kemarin, Luisn Suarez yang mencetak 31 gol untuk Liverpool sudah terbiasa dengan cemoohan ataupun kritikan publik Inggris terkait beberapa insiden yang melibatkan dirinya di lapangan hijau. Kasus diving, perseteruan dengan Evra hingga kasus gigitan ke telinga  Ivanovic membuatnya dihukum 10 pertandingan, menjadikan Suarez semakin dewasa dan memompa semangatnya untuk membuktikan bahwa dia mampu memberikan kontribusi untuk klubnya. “Saya memimpikan saat seperti ini. Saya menikmati momen ini karena semua penderitaan, kritikan yang saya terima. Jadi, disana kamu pergi. Sebelum pertandingan terlalu banyak orang di Inggris tertawa tentang sikap saya selama musim terakhir. Ini waktu yang tepat untuk saya, saya ingin melihat apa yang akan mereka pikirkan sekarang,” ungkap Luis Suarez selepas pertandingan Uruguay dan Inggris dimana dia mencetak dua gol ke gawang Joe Hart. “Ini menjadi satu pertandingan terbaik yang pernah saya mainkan. Ini saat-saat yang mengagumkan untuk saya. Mungkin beberapa hari sebelumnya saya berpikir ini sesuatu yang tidak mungkin,” lanjutnya. (sumber : dailymail.co.uk) Yang jelas dua gol Suarez, bukan saja menjadikan debutnya di Piala Dunia 2014 dengan sumbangan dua gol bagi negaranya tetapi juga membuka peluang Uruguay untuk lolos kebabak 16 besar semakin terbuka. Tetapi juga membuat kompatriot sekaligus kapten Liverpool, Steven Gerrard tertunduk lesu dengan hasil minor ‘The Three Lions’ dalam dua laga Piala Dunia Brazil yang berakhir dengan dua kekalahan. Luis Suarez pun membesarkan hati kaptennya di liverpool, persis yang dilakukan oleh Steven Gerrard terhadap Luis Suarez saat Liverpool harus mengalami imbang dengan Crystal Palace padahal Liverpool sudah unggul dua gol dan peluang menjadi juara Liga Primer kian besar. Tetapi ikatan keduanya serta pemain Liverpool tentunya akan tetap seperti sebelum Piala Dunia. Kekalahan Inggris dan kemungkinan gagalnya mereka lolos ke babak 16 besar, bukan ‘pure’ dua gol Luis Suarez yang memperberat langkah mereka. Tetapi juga karena gagal memaksimalkan laga pertama kontra Italia yang berakhir dengan kekalahan 1-2. Jadi kalau pun nanti publik Ingris kian membenci Luis Suarez itu hanya sementara saja karena bagaimanapun Italia juga lebih dulu mengirimkan sinyal kemungkinan gagal lolosnya Steven Gerrard dan kawan-kawan. Luis Suarez , tetaplah di Anfield dan bawa Liverpool kembali meraih kesuksesan di Liga Inggris dan Liga Champions Eropa musim depan. Salam Piala Dunia, Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun