Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Indra Sjafrie Soroti Problem Klasik Timnas U-19, Pelatih Myanmar Puas dengan Aksi 'Come Back' Pemainnya ..

9 Agustus 2014   22:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:57 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Ada empat negara yang menjadi fokus penulis terkait persiapan jelang Piala Asia U-19 di Myanmar mendatang. Pertama jelas Timnas U-19 kita, lalu tuan rumah Myanmar, Vietnam serta satu lagi Thailand. Apalagi dibulan September keempat negara tadi akan bertanding dalam sebuah turnamen pemanasan bertajuk Piala AFF 2014 dengan mengundang dua negara tamu Australia dan Jepang yang sama-sama telah lolos ke Myanmar pada Oktober mendatang.

Timnas U-19 beruntung mengikuti Turnamen HBT 2014 dalam artian bisa melihat langsung kekuatan Myanmar U-19, Thailand U-19, dan Vietnam U-19. Walau tidak segrup di Putaran Final Piala Asia U-19, tetapi Timnas U-19 akan satu grup dengan Myanmar U-19 dan Thailand U-19 di grup A Piala AFF U-19 di Vietnam bulan depan. Sedangkan tuan rumah Vietnam berada di grup berat karena segrup dengan Australia U-19 dan Jepang U-19.

Laga perdana Turnamen HBT 2014 menghadirkan tiga laga dengan Timnas U-19, Myanmar U-19 dan Thailand U-19 melakoni laga perdana digrup B. Hasilnya Timnas U-19 bermain imbang 0-0 dengan Malaysia U21, sedangkan Myanmar U-19 melakukan aksi come back terbaiknya dengan menang tipis atas Thailand U-19 dengan skor 3-2 setelah sempat tertinggal 0-2 dari Thailand. Di grup B, Filipina bermain imbang dengan Laos dengan skor 2-2.

“Di setiap kompetisi, kita kehilangan pertandingan pertama kami dan ini tidak dapat terjadi karena pada Konfederasi Sepak Bola Asia Oktober U-19 Championship hanya ada tiga pertandingan di grup. Ini adalah sesuatu yang kita butuhkan untuk memperbaiki," kata Indra saat konferensi pers pasca pertandingan.

"Alhamdulillah, dalam situasi, mereka mampu bermain dengan cara yang mereka lakukan (perbaikan bermain) di babak kedua," kata Indra Sjafrie sembari menambahkan bahwa ia merasa pemainnya gagal memainkan permainan normal mereka selama 35 menit pertama sebelum mengambil kendali permainan.

Kalau coach Indra Sjafrie menyoroti kinerja pemain yang cenderung menurun, utamanya setiap kali ada break waktu dalam arti istirahat membuat permainan Evan Dimas dkk cenderung lambat panas, sebagaimana yang pernah diperlihatkan selepas umroh dan berujicoba dengan timnas Oman serta problem finishing Evan Dimas dkk yang menjadi problem klasik Timnas U-19 sejauh ini.

Hal berbeda ditunjukkan pelatih Myanmar U-19, Gerd Zeise yang senang dengan apa yang ditunjukkan oleh Myo Tun Ko dan kawan-kawan kala mampu membalikkan keunggulan Thailand dan membawa Myanmar U-19 menang dipartai perdana mereka.

"Thailand yang jelas tim yang lebih baik di babak pertama karena kami punya masalah dengan pertahanan lini tengah kami. Mereka memiliki peluang dan pantas untuk memimpin 1-0 di babak pertama, "kata Zeise dalam konferensi pasca pertandingan.

"Itu benar-benar berbeda setelah istirahat seperti yang saya dimasukkan ke dalam gelandang lain untuk mengubah sistem. Kami jelas mendominasi permainan di babak kedua dan saya sangat puas dengan hal itu. Kami memiliki beberapa masalah dengan finishing. Meskipun kami menang dengan selisih satu gol ... 3-2 benar-benar baik-baik saja, "tambahnya.

Sedangkan bagi Thailand kekalahan dipartai perdana kontra Myanmar U-19 membuat mereka harus melakukan perbaikan dan meningkatkan pengalaman beberapa pemain yang memang baru memiliki caps bersama Timnas Thailand.

"Itu adalah pertandingan yang bagus. Kami hanya menyiapkan pelatihan intensif enam hari sebelum datang ke sini. Di babak kedua kami kehilangan energi dan konsentrasi, "kata Sasom.

"Myanmar sangat cocok. Mereka dapat menjalankan seluruh permainan karena mereka telah menunjukkan. Tapi aku tidak peduli tentang hasilnya sebagai target utama masih pada bulan Oktober (AFC U-19 Football Championship di Myanmar). Kami mengubah beberapa pemain untuk turnamen ini dan beberapa dari mereka yang kali pertama bermain di tim internasional," ungkapnya sembari menegaskan tentang mepetnya masa persiapan mereka yang hanya enam hari saja. (rujukan : brunei times)

Menarik ditunggu siapa yang akan memenangkan kuda pacuan di grup A yang memang menyajikan partai seru dengan tim-tim yang akan menjadi wakil ASEAN di Piala Asia U-19. Evan Dimas dkk tentunya diharapkan mampu tampil di empat laga sisa sekaligus membuka peluang untuk lolos ke babak semifinal sebagaimana yang dilakukan Andik Vermansyah dkk pada tahun 2012.

Salam sepakbola,
Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun