Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pemain Timnas U-19 Fokus dengan KRS, Pemain UEA Berusaha Bangkit dari Episode Negatif

6 September 2014   15:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:28 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Asyik untuk terus mengikuti perkembangan Timnas U-19 asuhan coach Indra Sjafrie yang sedang mempersiapkan diri jelang tampil di putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar pada Oktober mendatang. Tidak lupa juga aktivitas intip mengintip perkembangan lawan Timnas U-19 utamanya di grup B Piala Asia U-19 yakni Australia, UEA dan Uzbekistan.

Sejenak kita alihkan pandangan kita ke Evan Dimas dkk yang selain sibuk berlatih juga harus mempersiapkan diri mereka jelang tahun ajaran baru karena harap maklum saja status mereka sekarang adalah mahasiswa UNY (Universitas Negeri Yogyakarta). Layaknya mahasiswa baru mereka pun harus mengisi KRS (kartu Rencana Studi) yang dibebankan sebanyak 144 SKS (Sistem Kredit Semester).

“Hanya mengisi nama dan tanda tangan, tidak terlalu repot,” ungkap winger Timnas U-19, Ilham Udin Armayin.

“Kami masih menunggu kepastian Timnas U-19 menggelar Tur Eropa,” jelas Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) terkait kapan mulai perkuliahan untuk para punggawa ‘Garuda Jaya’.

Kondisi terbalik kini sedang dialami para pemain UEA U-19 yang sedang melakoni Tur Eropa ke Slovakian sebagai persiapan akhir mereka jelang berangkat ke Myanmar. Anak asuh Dr. Abdulla Misfer tersebut kini sedang dalam episode negatif menyusul hasil buruk yang mereka alami didua laga persahabatan internastional kontra Denmark U-19 dan Slovakia U-19.

Dalam dua laga internasional tersebut, UEA U-19 yang diasuh Dr. Abdulla Misfer harus mengakui keunggulan kedua lawannya tersebut dengan skor sama 0-1. Dua kekalahan yang jelas membuat sang pelatih harus memaksimalkan waktu yang ada untuk memutuskan 23 pemain yang harus didaftarkan (H-10) menjelang turnamen berlangsung.

34 pemain yang dibawa Misfer ke Slovakia membuatnya harus berpikir keras untuk mendapatkan 23 pemain yang tepat dan sesuai dengan skema permainan yang dikembangkan mantan pelatih UEA Senior tahun 2012 tersebut. Dan yang terpenting adalah bagaimana dia membangkitkan kembali mental pemainnya untuk lepas dari episode buruk tersebut.

“Kami kehilangan banyak peluang, tetapi secara umum kinerja tim ini sangat menjanjikan. Bahkan ada satu momen saat kami seharusnya dapat penalti, ternyata diabaikan saja oleh wasit,” ungkap gelandang jangkar UEA U-19, Ali Salmeen usai kekalahan 0-1 dari Denmark U-19.

Bagi pemain UEA U-19 sebagaimana yang dikonfirmasikan oleh Ali Salmee , kekalahan memang diperlukan sebagai bagian usaha untuk mendapatkan hasil positif kedepannya.

“Sebelumnya kami juga kurang banyak menghadapi negara yang kuat dari Eropa,” lanjut Salmeen. (sumber : uaefa)

Dan dilaga paska kekalahan dari Slovakia dan Denmark, Khalfan Mubarak dkk akhirnya mampu menang dilaga kompetitif berikutnya menghadapi Georgia U-19 semalam. Anak asuh Misfer tersebut akhirnya menang dengan skor 2-0 sekaligus membuat mereka mendapat kepercayaan diri jelang keberangkatan ke Myanmar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun