Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Konsumsi Lebih dari Tiga Cangkir Kopi Sehari, Berpotensi Dua Kali Resiko Diabetes

5 September 2014   01:18 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:36 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Siapa yang sich tidak suka meminum kopi, saat rehat sambil makan pisang goreng ditemani kopi plus rokok bagi yang merokok. Ataupun ketika menyambut customer yang datang ke pabrik untuk mediskusikan sesuatu , kopi menjadi hidangan untuk tamu atau customer yang datang (tanpa makanan tentunya). Kopi hitan atau pun kopi mix tetap disukai oleh siapapun utamanya para pecinta kopi.

Tetapi bagi pecinta kopi termasuk penulis, kayaknya hasil penelitian Dr. lucio Mos dari San Daniele Kardilogi Rumah Sakit Udinese, Italia bisa menjadi rujukan bagi kita dalam hal mengkonsumsi kopi utamanya terkait kandungan kafein didalamnya sebagaimana yang dirilis di dailymail.co.uk., dimana di Italia ditemukan pecandu berat kafein memiliki 50% peningkatan risiko diabetes tipe 2. Namun studi yang disorot risiko hanya terkait bagi orang dewasa muda yang memetabolisme kafein perlahan dan menderita tekanan darah tinggi.

Dr Lucio Mos mengatakan risiko bahkan lebih besar pada merekanyang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Minum lebih dari tiga cangkir kopi seharindapat melipatgandakan risiko seseorang mengembangkan diabetes, ilmuwan Italia telah memperingatkan bahwa Minum lebih dari tiga cangkir kopi sehari dapat melipatgandakan risiko seseorang terkena diabetes.

Secara teratur minum kopi dapat meningkatkan risiko pradiabetes - tahap awal diabetes tipe dua- Pada mereka orang dewasa yang memetabolisme kafein perlahanndan menderita hipertensi, para ilmuwan telah menemukan. Tim Italia mempelajari 1.180 pasien berusia antara 18 dan 45, yang menderita tahap pertama hipertensi - tekanan darah tinggi - tetapi tidak diabetes.

Mereka menemukan peminum kopi, 87 persen minum 1-3 cangkir sehari, sementara 13 persen minum lebih.Studi ini menemukan 42 persen dari peserta dengan metabolisme cepat kafein dan 58 persen adalah lambat.Selama enam tahun, para ilmuwan didiagnosis pradiabetes di 24 persen pasien.Peminum kopi moderat ditemukan memiliki 34 persen peningkatan risiko prediabetes dan pecandu kafein berat menghadapi 50 persen tinggi risiko.

Namun risiko pradiabetes terkait dengan kopi asupan meningkat hanya kafein yang lambat dengan metabolisme.Dr Lucio Mos, dari San Daniele Kardiologi Rumah Sakit di Udine, Italia utara timur mengatakan:
“Lifestyle menjadi faktor yang sangat penting untuk prognosis orang-orang muda dengan hipertensi,” terangnya

Dalam analisis HARVEST (Hipertensindan Ambulatory Recording Venetia Studi) sebelumnya,  kami menemukan bahwa kopi adalah faktor risiko untuk pengembangan hipertensi berkelanjutan dan bahwa risiko itu diatur oleh latar belakang genetik individu.
“Dengan metabolisme lambat kafein yang mengalami peningkatan risiko hipertensi.Studi kami menunjukkan bahwa minum kopi meningkat risiko pradiabetes pada orang dewasa muda dengan hipertensi yang dengan metabolisme kafein yang lambat.Risikonya bahkan lebih besar jika individu-individu ini kelebihan berat badan atau obesitas, dan jika mereka peminum berat kopi” lanjut hasil analisis tersebut.

“Kafein dengan metabolisme lambat yang terkena untuk waktu lebih lama berefek merusak dari kafein pada metabolisme glukosa.Dengan demikian, efek kopi pada prediabetes tergantung pada dua faktor, jumlah asupan kopi setiap hari dan latar belakang genetik individu.Sebuah studi terhadap hampir 2.000 pasien ditemukan pecandu berat kafein yang memetabolisme kopi perlahan dan memiliki tekanan darah tinggi berada pada risiko tertingginmengembangkan pradiabetes - tahap awal diabetes tipe dua”  lanjutnya

“Orang-orang muda-to-usia menengah dengan hipertensi harus menyadari bahwa konsumsi kopi dapat meningkatkan risiko diabetes pada kemudian hari.Genotip untuk polimorfisme gen CYP1A2 dapat membantu mereka untuk lebih mengetahui risiko mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil studi HARVEST menganjurkan pada pasien dengan hipertensi, kopi berkafein harus dianggap sebagai faktor risiko diet untuk pradiabetes.Risiko ini berlaku terutama untuk memperlambat kafein dengan metabolisme dan pasien yang kelebihan berat badan atau obesitas.” lanjutnya

“Temuan kami bertentangan epidemiologi sebelumnya studi yang telah menganjurkan konsumsi kopi sebagai sarana untuk menurunkan risiko diabetes tipe duanmellitus.” Terang Dr. Lucio

Semoga bermanfaat untuk rekan Kompasiana.

Salam Kompasiana,
Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun