Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Sisi Positif Myanmar U-19: Bermain untuk Negara dengan Hati dan Jiwa

11 September 2014   19:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:59 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Piala AFF U-19 Preparatory mendekati akhir dimana empat tim tersisa akan saling mengalahkan untuk meraih tiket final yang akan diselenggarakan (13/09). Jepang selaku juara grup B akan menghadapi runner up grup A, Thailand. Sedangkan tuan rumah Vietnam yang juga runner up grup B akan menghadapi Myanmar U-19.

Laga pertama Jepang memang terlihat superior dibanding Thailand dengan dua kemenangan di fase grup atas Vietnam (3-2) dan Australia (4-3) apalagi tanah Vietnam cukup familiar dengan Jepang yang dibulan Januari menjadi juara Nutifood Cup 2014. Laga kedua akan menghadirkan laga yang menarik apalagi dibumbui dengan keinginan revans Vietnam yang dikalahkan Myanmar 3-4 di babak final Turnamen HBT 2014 di Brunei.

Menarik memang untuk membahas tuan rumah Piala Asia U-19 (2014), Myanmar. Walau tidak segrup di Piala Asia tetapi potensi kemungkinan bertemu Timnas U-19 dengan Myanmar tetap ada di babak 8 besar dengan syarat keduanya lolos dari fase grup. Usah Gerd Zeise untuk membentuk Myanmar seperti sekarang memang cukup bagus apalagi usahanya didukung oleh MFF (federasi sepakbola Myanmar).

Paska Piala AFF U-19 di Sidoarjo dan mengikuti kompetisi MNL-2 atau setara dengan Divisi Utamanya Indonesia, pria Jerman tersebut langsung merombak skuad yang ada dimana hampir 70 persen muka baru dimunculkannya di skuad yang sekarang. Termasuk kala mereka sukses meraih satu kemenangan dan satu imbang di Stadion GBK,Senayan kala menghadapi Evan Dimas dkk.

“Memang banyak pemain yang dicoret dari tahun lalu. Alasannya tidak layak, kurang berkembang dan kedisiplinan rendah,” ungkap Zeise.

Sehingga wajar kalau Myanmar U-19 sekarang berisikan 70 persen muka baru dan hanya
menyisakan Myi Min Laat (Kiper), Htike Htike Aung (Bek), Myo Ko Tn, Yan Naing Oo dan Aung Thu (Tengah) serta Maung Maung Soe dan Than Paing (Depan) dari skuad Myanmar di Piala AFF U-19.

http://m.kompasiana.com/post/read/653683/2/mengintip-kekuatan-myanmar-u-19-datang-dengan-70-persen-muka-baru.html

Hasil Juara di Turnamen HBT 2014 dengan selalu menang di enam laga yang dilakoni menyiratkan bahwa Maung Maung Soe memperlihatkan progress yang bagus ditambah dengan kian matangnya Aung Thu, Maung Maung Soe dan Nanda Kyaw. Khusus untuk Aung Thu yang mencetak gol penentu di final HBT 2014, Gerd Zeise tetap menjaganya untuk terus membumi.

"Aung Thu adalah pemain yang sangat luar biasa. Dia menangis dan ia tidak bisa percaya apa yang terjadi dan dia hanya seorang anak muda, hanya 18 tahun, "kata Gerd Zeise usai final HBT 2014.

"Aung Thu adalah pemain terbaik malam ini tetapi kita semua tahu bahwa kami menang karena kerja tim. Kami layak menang 4-3 karena kami memiliki penguasaan bola lebih banyak dan kami menciptakan banyak peluang dalam permainan tetapi Vietnam yang berbahaya setiap kali kita membuat kesalahan tapi kami mampu meraih hasil yang lebih baik," lanjutnya.

Di Turnamen Piala AFF U-19 Preparatory, Myanmar U-19 kembali meraih hasil positif dengan meriah dua kemenangan di grup A kontra Thailand (2-1) dan terakhir dengan Timnas U-19B (3-0). Permainan Maung Maung Soe memang semakin membaik sejak training cam di Jerman selama sebulan sebelum tampil di HBT 2014.

"Para pemain ini memiliki hati dan jiwa. Mereka bermain untuk negara, "kata Nyi Nyi Latt yang juga asisten pelatih Myanmar U-19.

"Anda dapat melihat dari cara mereka bermain bahwa mereka hanya ingin kehormatan bagi Myanmar. Dan itu adalah untuk alasan ini bahwa mereka melakukan dengan baik saat ini. Selama kita bisa menjaga menanamkan disiplin pada pemain, mereka akan berhasil. Menang dan kalah dalam sepak bola adalah bagian dari permainan. Tetapi penting bahwa Anda memiliki pendekatan yang tepat." Jelasnya terkait keberhasilan Myanmar U-19 sejauh ini.

Makanya ketika bermain kontra Timnas U-19, Myanmar melakukan pendekatan yang tepat dengan tidak memforsir kemenangan dengan skor besar karena peluang mereka untuk lolos besar disbanding Timnas U-19B.

"Kami hanya ingin menang. Tidak peduli seberapa banyak gol, "ujar Nyi Lit menyindir. (sumber rujukan : aseanfootball.org)

Kebanggaan mengenakan seragam timnas memang menjadi impian semua pemain termasuk pemain Myanmar U-19. Hati dan jiwa siap mereka berikan untuk kejayaan negara yang akan menjadi tuan rumah Piala Asia U-19 Oktober mendatang sebagaimana yang diutarakan sang asisten pelatih Myanmar U-19.

Itulah sisi positif yang bisa diambil dari Myanmar U-19 yang sejauh ini mampu menunjukkan performa bagus. Timnas U-19 asuhan coach Indra Sjafrie sudah memiliki bekal yang cukup jelang tampil di Myanmar dan sisi positif Myanmar U-19 bisa menjadikan Evan Dimas dkk kian tangguh.

Salam sepakbola nasional,
Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun