Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Engkau Hampir Membinasakanku ?"

22 Oktober 2014   03:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:11 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Belajar dari apa yang telah dicontohkan oleh para Salafus Shalihin , para Khulafaur Rasyidin yang empat memang cukup mampu membangkitkan semangat dalam diri untuk menjadi lebih baik lagi dalam segala hal. Utamanya dalam kita bersikap wara’ dalam kehidupan yang kita jalani, banyak cerita atau kisah yang dapat kita baca dan ambil hikmahnya salah satunya adalah kisah tentang Abu Bakar Siddiq ra, khalifah Islam yang pertama.

Dari Zaid bin Arqam ra berkata, “Dahulu Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq ra memiliki seorang budak yang selalu membawakannya gandum. Disuatu malam budaknya datang dengan membawa makanan, kemudian Sayyidina Abu Bakar pun langsung memakan darinya sesuap. Maka budaknya tadi ini menanyakan sesuatu kepada Sayyidina Abu Bakar.

“Setiap malam engkau selalu menanyakan kepadaku (tentang makanan yang aku bawa ini) lalu mengapa malam ini engkau tidak menanyakannya terlebih dahulu ?’ bertanya budaknya tersebut.

“Aku melakukan hal itu disebabkan rasa lapar. Memangnya darimana engkau mendapatkan makanan ini ?’ kata Sayyidina Abu Bakar

“Dahulu dimasa jahiliyyah aku melewati suatu kaum, lalu aku memanyerai mereka (mengobati dengan mantera) dan mereka menjanjikan sesuatu kepadaku. Hari ini aku melewati mereka, dan aku mendapati sedang ada pesta perkawinan, lalu mereka memberi makanan ini kepadaku,” jawab budaknya.

“Engkau hampir membinasakanku ?” jawab Sayyidina Abu Bakar kaget

Lalu Sayyidina Abu Bakar memasukkan tangannya kedalam kerongkongan sehingga muntah, namun makanan tidak bisa keluar.

“Makanan itu tidak akan keluar kecuali dengan air,” ujar budaknya

Lalu Sayyidina Abu Bakar meminta air dan meminumnya hingga muntah mengeluarkan makanan tersebut.

Melihat apa yang dilakukan Sayyidina Abu Bakar, sang budak pun berkata

“Semoga Allah SWT merahmatimu, semua itu engkau lakukan meski hanya disebabkan satu suap makanan saja?” ujar sang budak

“Jika makanan ini tidak keluar kecuali bersama ruhku, maka akupun akan mengeluarkannya. Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : ‘Setiap jasad yang tumbuh dari barang haram, maka api lebih pantas baginya.’ Dan aku takut jika sesuatu dari jasadku tumbuh dari suapan ini,”

Kemudian dalam riwayat lain, setelah melakukan semua itu Sayyidina Abu Bakar berdoa kepada Allah SWT

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan kepada-Mu dan meminta maaf atas segala yang dibawa oleh urat-uratkku dan bercampur dengan pencernaanku,”

Kemudian kisah Sayyidina Abu Bakar pun diceritakan kepada Rasulullah SAW, dan Rasulullah SAW pun bersabda

“Apakah kalian tidak mengetahui bahwa Ash-Siddiq (Sayyidina Abu Bakar), tidak masuk ke dalam perutnya kecuali sesuatu yang baik (halal),”

Subhanallaah .. Maha Suci Allah, sebuah kisah yang mengajarkan kepada kita betapa pentingnya menjaga makanan yang kita makan dan masuk kedalam tubuh kita. Penting bagi tubuh kita mengkonsumsi sesuatu yang halal sebagai pondasi bagi kita untuk menjadikan amal perbuatan kita berkualitas.

“Hai Rasul-Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakan amal yang shaleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Mukminun : 51)

“Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu niscaya engkau menjadi orang yang doanya mustajab,” (HR. at-Thabrani).

Semoga bermanfaat untuk rekan Kompasioner.

Salam Kompasiana
Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun