Beruntung Myanmar memiliki seorang pelatih sekelas Gerz Freidrech Zeise, sejak ditunjuk Zaw Zaw yang juga Presiden MFF untuk melatih Myanmar U-19 setelah Juli 2013 ditunjuk AFC menjadi tuan rumah Piala Asia U-19. Sejak Agustus 2013, pria Jermna tersebut pun mulai bergerak mencari pemain terbaik untuk membentuk skuad Myanmar U-19 yang kuat sehingga mampu memenuhi target lolos ke Piala Dunia U-20 2015 Selandia Baru.
Perjalanan pelatih kepala Myanmar U-19 yang terkenal disiplin dan tidak kaku dalam menerapkan strategi dalam permainan cukup berwarna. Gagal di Piala AFF U-19 karena kalah dari Indonesia dan Vietnam, sempat merasakan kekalahan telak 0-7 di MNL-2, perlahan tapi pasti Myanmar U-19 sukses di gelaran Turnamen HBT 2014 dengan menjadi juara Piala HBT 2013 usai mengalahkan Vietnam 4-3.
Selanjutnya Myanmar U-19 yang sempat menjalani TC di Jerman selama sebulan kembali tampil di turnamen AFF U-19 Preparatory dengan lolos ke semifinal usai mengkandaskan Indonesia dan Thailand. Dan kala tampil di Piala Asia U-19 dikandang sendiri, Myanmar mampu tampil spartan dan penuh semangat. Hasilnya mereka walau gagal disemifinal usai kalah 2-3 dari Qatar, tetap memastikan diri lolos ke Piala Dunia U-20 2015 Selandia Baru bersama Uzbekistan, Qatar dan Korea Utara.
Kini Gerd Zeisi mulai bersiap kembali mempersiapkan Myanmar U-19 guna menghadapi gelaran Piala Dunia U-20 yang hanya tinggal 7 bulan lagi. Blusukan akan kembali dilakukannya untuk mendapatkan pemain tambahan sehingga memperkuat tim yang sudah ada sekarang, kebetulan Myanmar memang memiliki kompetisi MNL Youth belum lagi pemain muda dibeberapa akademi yang ada di Myanmar.
“Masih ada sisa tujuh bulan kedepan untuk persiapan. Yang jelas saya butuh pemain-pemain baru untuk berlaga di Piala Dunia,” ujar Gerd Zeise yang dikontrak MFF hingga Desember 2014.
“Ini bukan berarti saya tidak mempercayai skuat yang ada. Kami memiliki 11 starter yang tangguh. Tapi, pelapis dibawah belum bisa mengimbangi tim init,” jelas Zeise yang ternyata tertarik untuk melatih klub di Indonesia.
“Keinginan itu sudah disampaikan Zeise kepada kami. Jika tidak melatih tim Indonesia Super League (ISL), Zeise juga siap melatih timnas usia muda. Sudah ada beberapa komunikasi, tapi masih tahap awal,” ujar Bos Ligina Sportindo, Edy Syahputra. (Sumber : Harian Top Skor)
Ketertarikan seorang Zeise melatih di Indonesia memang sudah lama, utamanya sejak Myanmar U19 melakoni laga di Piala AFF U-19 di Sidoarjo dan Gresik dimana timnya satu grup dengan Timnas U-19. Antusiasme dan atmosfer yang diciptakan distadion membuatnya takjub termasuk saat timnya kalah 1-2 dari Timnas U-19. Termasuk saat untuk kedua kalinya dia berkunjung ke Indonesia pertengah Mei lalu saat Myanmar U-19 melakukan dua kali ujicoba kontra Timnas U-19 yang dimanfaatkannya untuk bertemu dengan salah satu agen pemain dan pelatih Indonesia.
“Atmosfer sepak bola di Indonesia sangat luar biasa. Menurut saya inilah (atmosfer) yang
terbaik di antara negara-negara Asia Tenggara lainnya. Saya takjub karena penonton yang
sangat banyak dan mereka sangat antusias dalam mendukung klub,” ungkap Gerd Zeise tentang alasannya ingin melatih di Indonesia.
“Luar biasa, antusiasme mereka. Sangat jarang hal ini saya temui saat melatih klub di Jerman, atau Vietnam. Kontrak saya dengan Myanmar U-19 akan berakhir Desember nanti. Namun pada Oktober setelah mengantar Myanmar U-19 di Piala AFC U-19, saya sudah bisa melakukan negosiasi,”lanjut Gerd Zeise tentang masa baktinya bersama Timnas Myanmar U-19.
Menarik kita tunggu kemana Gerd Zeise akan melangkah, yang pasti beberapa prestasi yang diraihnya bersama Myanmar U-19 menjadi nilai tambah sendiri bagi pelatih yang juga pernah melatih klub Vietnam tersebut, sehingga menarik minat klub-klub Indonesia maupun juga Federasi Sepakbola Indonesia (PSSI) yang penting harganya cocok saja.