Anak adalah amanah terindah dan terbesar dimata penulis yang telah Allah SWT anugerahkan untuk kita semua. Ada kebahagiaan dan ada juga tantangan besar yang akan dihadapi mereka dimasa datang, oleh karena perlunya pendekatan dan pendidikan dari sejak dini kepada anak-anak kita. Banyak sumber yang bisa menjadi rujukan untuk kita sebagai orang tua dalam mendidik anak, utamanya dari Rasulullah SAW, kedua orang tuan dan sumber lainnya.
Bagaimana sich pergaulan Rasulullah SAW dengan anak-anak, berikut beberapa catatan tentang Pergaulan Rasulullah dengan Anak-anak semoga menjadi tips yang berguna bagi kita semua dalam bergaul dengan anak-anak, yach sebagai orang tua juga sebagai temannya.
Pada suatu waktu, Rasulullah SAW membariskan putra-putra pamannya, Abbas. “Siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku akan kuberi hadiah,” ucap Rasulullah SAW. Mereka serentak lari menyerbunya bahkan menabrak sampai duduk di dada Nabi SAW. Beliau lalu mencium dan memeluk mereka semua.
Rasulullah SAW sering diminta oleh para orang tua untuk memberikan nama atau mendoakan anak-anak mereka. Biasanya, beliau tidak langsung memberi nama atau mendoakan namun menyempatkan diri untuk sekedar menggendong atau memangku mereka. Dan terkadang ada bayi atau anak-anak tersebut kencing, para orang tua yang menyaksikan langsung berteriak dan membentak anak-anak mereka.
“Jangan diputus anak yang sedang kencing, biarkan dia sampai selesai,” ujar Rasulullah SAW kepada pada orang tua yang ada disana.
Jika kembali dari perjalanan terkadang anak-anak menghadang Rasulullah SAW ditengah perjalanan, mereka langsung berebut untuk naik. Ada yang didepannya dan ada yang dibelakangnya. Rasulullah SAW pun menyuruh para sahabat untuk melakukan hal yang sama. Sang anakpun saling berbangga dengan boncengan mereka masing-masing.
Sewaktu kecil, Ummu Khalid binti Khalid pernah diajak ayahnya menghadap Rasulullah SAW. Melihat cincin Nabi, Ummu Khalid memainkannya, namun dibentak oleh ayahnya. Kepada ayahnya beliau berkata ,”Biarkan dia,” dan kepada Ummu Khalid Beliau berkata , “Bermainlah sepuasmu.”
Saat Rasulullah SAW melewati rumah putrinya, Fatimahn ra, Nabi SAW mendengar suara tangisan Al-Husin. Beliau menghentikan langkahnya dan berkata kepada Fatimah, “Tahukah kamu, bahwa tangisan anak itu menggangguku?”
Dan saat Rasulullah SAW menjadi imam shalat, para makmum heran karena sujud Beliau SAW jauh lebih lama ketimbang biasanya. Mereka mengira terjadi sesuatu pada Nabi, namun ternyata ,”Tidak ada apa-apa. Aku ditunggangi cucuku, maka aku tidak mau tergesa-gesa sampai ia puas,” terang Rasulullah SAW.
Begitulah sosok Rasulullah SAW yang didalam pribadinya terdapat suri tauladan yang terbaik, begitu dengan pergaulan Beliau SAW dengan anak-anak. Rasulullah SAW tidak pernah lupa untuk menyapa, bermain bersama mereka. Baik kepada anak beliau, cucu beliau, anak-anak para sahabat hingga kepada anak yatim. Terkadang Rasulullah SAW mencium , memberikan hadiah dan begitu terganggu bila mendengar tangisan mereka.
Semoga bermanfaat untuk rekan Kompasioner.
Salam Kompasiana,
Wefi
Sumber rujukan : Sejarah yang terpendam, Kisah Nabi SAW yang jarang diketahui
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H