[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Timnas Indonesia (KOMPAS.com)"][/caption] Dalam 23 laga kontra Filipina yang telah dilalui Timnas Indonesia memang sangat Digdaya, bayangkan saja 21 laga dimenangkan dan tanpa pernah kalah. Rekor gol pun fantastis dimana 91 gol berhasil dilesakkan dan hanya kemasukan 11 gol saja. Untuk urusan rekor gol pun Timnas mencatatkan rekor kemenangan terbesar saat melawan Filipina 13-1 saat gelaran Piala AFF 2002 di Jakarta. Tetapi waktu terus berjalan dan tidak yang ingin menjadi pecundang, termasuk juga Filipina yang mengandalkan kekuatan para pemain naturalisasinya dan berhasil menghentak saat gelaran Piala AFF 2010 di Jakarta serta mampu menunjukkan progress tepat dengan menjadi yang nomor 1 di ranking FIFA mengalahkan negara tradisi sepakbola macam Indonesia, Thailand dan Malaysia. Saat Filipina menang 4-1 atas Laos, coach Riedl menganggap apa yang diperlihatkan Filipina BIASA SAJA dan TIDAK ISTIMEWA. Kalau melihat laga perdana dibabak pertama memang betul Filipina kesulitan membongkar pertahanan Laos, tetapi perubahan signifikan dilakukan Thomas Dooley dengan mengganti pemain yang tidak berkembang macam striker Haartmant dan hasilnya mereka kuasai babak kedua dan unggul 4-1 atas Laos. “Filipina memang tampil bagus, tapi TIDAK ISTIMEWA. Performa mereka BIASA SAJA. Kami bermain jauh lebih bagus, meski hanya imbang menghadapi Vietnam. Saya menilai Vietnam lebih kuat,” ujar Opa Riedl, pelatih Timnas Indonesia tentang kekuatan Filipina dan menyoroti kualitas striker yang dimiliki Filipina. “Nomor 10 (Phil Younghusband) paling berbahaya, dia sangat cerdik,” lanjutnya pelatih asal Austria tersebut. Terbukti dibabak pertama, Filipina mampu unggul di 20 menit babak pertama lewat gol Phil Younghusband dari titik pinalti usai pelanggaran yang dilakukan Firman Utina terhadap Bahadoran. Keunggulan gol yang membuat para pemain Filipina bermain lebih tenang walau Timnas mencoba melakukan berbagai skema serangan ke pertahanan mereka dan hingga pertandingan babak pertama usai, Filipina tetap unggul 1-0 atas Timnas Indonesia. Dibabak kedua permainan tidak jua berubah, Timnas tetap kesulitan membongkar pertahanan Filipina dan justru Filipina kembali mencetak gol lewat Manuel Oot sekaligus memantapkan keunggulan mereka menjadi 2-0. Disaat hendak bangkit mengejar defisit gol, Timnas malah kembali kebobolan setelah Martin Steuble mencetak gol ketiga untuk membawa Filipina unggul 3-0 atas Indonesia. Disaat Timnas ingin mencetak gol malapetaka justru menghampiri Timnas saat Rizki Ripora diganjar kartu merah dan dengan 10 pemain makin berat usaha untuk mencetak. Dan Filipina kembali mencetak gol lewat kapten mereka Rob Gier dan skor berubah 4-0 untuk Filipina. Hingga pertandingan berakhir, Filipina memastikan kemenangan 4-0 atas Indonesia sekaligus menjadi kemenangan perdana atas Indonesia dilaga ke-24. Bagi Indonesia kekalahan ini sekaligus mencoreng catatan kedigdayaan atas Filipina tanpa pernah kalah disaat Timnas dilatih 'pelatih terbaik' pilihan PSSI. Dengan kekalahan atas Filipina membuat langkah Timnas lolos ke semifinal menjadi Berat malah kalau dibilang butuh keajaiban. Selain berharap Vietnam kalah, Timnas juga harus mampu menang besar atas Laos untuk bisa membuka peluang lolos ke semifinal Piala AFF 2014. Sedikit pesan untuk Opa Riedl, mungkin Filipina TIDAK ISTIMEWA dan BIASA SAJA tetapi mereka main efektif sedang Timnas masih melakukan hal yang sama dengan membuat kesalahan sendiri yang berefek menguntungkan lawan, itu mungkin yang bisa diambil sebagai bahan rujukan kedepannya. Salam sepakbola, Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H