Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Thailand Jawara Piala AFF 2014

21 Desember 2014   03:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:50 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Leg kedua Final Piala AFF 2014 telah usai malam ini di stadion Bukit Jalil,  Kuala Lumpur, Malaysia. Thailand yang dileg pertama menang 2-0 akhirnya tampil sebagai juara walau kalah 2-3 (unggul aggregat 4-3) dilaga kedua dan menjadi gelar keeempat mereka di Piala AFF (sama dengan Singapura). Keberhasilan Thailand menjadi juara juga menjadi sejarah bagi seorang Kiatisak Senamuang.

Pelatih 41 tahun yang memiliki panggilan Zico tersebut menjadi pemain plus kapten serta pelatih yang mampu menjadi juara Piala AFF/ Piala Tiger dalam sejarah turnamen terbesar di ASEAN tersebut. Sesuatu yang sepertinya sulit untuk diulangi dalam beberapa tahun kedepan. 'Zico' sendiri sebagai pemain/kapten mengangkat tropi saat gelaran perdana Piala Tiger 1996 (18 tahun silam).

Jalannya laga final leg kedua Piala AFF 2014:
Dibabak pertama Malaysia unggul 2-0 sekaligua menyamakan kedudukan (aggregat 2-2). Gol cepat lewat pinalti dimenit ke-6 yang berhasil dicetak M Safiq Rahim membuat pemain Thailand tersentak dan keunggulan digandakan Indra di perpanjangan waktu babak pertama.

Dibabak kedua Malaysia terus mengurung pertahanan Thailand dan hasilnya dalam 15 menit babak kedua berhasil mencetak gol untuk membuat keunggulan 3-0 atas Thailand (aggregat 3-2 untuk Malaysia). Kembali M Safiq mencetak gol (58') untuk timnya dan sekaligus menjadi gol keenam selama turnamen lewat tendangan bebas yang brilian. 10 menit jelang laga berakhir Thailand mampu mencetak dua gol lewat gol Charryl Chapuis (82') dan Chanatiph Songkrasin (87') dan skor pun berubah 2-3 (aggregat 4-3), Thailand pun unggul aggregat atas Malaysia.

Selesainya Piala AFF 2014 sekaligus menutup rangkaian turnamen sepakbola internasional 2014, lalu bagaimana rapor pencapaian Indonesia diantara negara ASEAN di kalender FIFA dan AFC. Berikut catatan prestasi Indonesia dan negara-negara ASEAN di 2014 :
1. Piala Asia U-14 : Thailand dan Timor Leste (fase grup)
2. Piala Asia U-16 : Malaysia (8 besar), Thailand (fase grup)
3. Piala Asia U-19 : Myanmar (semifinal dan lolos ke Piala Dunia) sedang Indonesia, Thailand dan Vietnam (juru kunci grup)
4. Piala AFF Futsal : Thailand (Juara), Vietnam dan Indonesia (semifinal)
5. Asian Games Incheon : Thailand (Semifinal), Indonesia (16 besar)
6. Piala AFF U-19 Preparatory : Vietnam (runner up), Thailand dan Myanmar (semifinal) sedang Indonesia juru kunci grup A
7. Piala Hasanal Bolkiah Trophy U-21 : Myanmar (Juara), Vietnam (runner up), Thailand dan Malaysia (semifinal)

8. Sepakbola POM ASEAN : Thailand (juara) dan Indonesia (runner up)
9. Piala Asia Futsal : Thailand dan Vietnam (8 besar), Indonesia (fase grup)
10. Piala Antarklub Futsal : Chonburi Bluewave (Thailand / runner up)
11. Futsal POM ASEAN : Thailand dan Indonesia
12. Futsal POM ASEAN (wanita) : Thailand (juara) dan Indonesia (runner up)
13. Kualifikasi Piala Asia U-16 (Wanita) : Thailand (lolos ke putaran final)
14. Piala Asia (Wanita) : Thailand (peringkat ke-5 dan lolos ke Piala Dunia 2015 Kanada).

Bagaimana dengan pencapaian pribadi insan sepakbola negara ASEAN baik pemain, pelatih hingga wasit dalam AFC Annual Awards 2014. Dari 18 kategori yang diumumkan AFC saat kongres tahunan di Manila, Filipina. ASEAN mengirim 2 pemenang dari 18 kategori yang didominasi Australia tersebut, yakni :
1. Malaysia : Wasit Asia (wanita) terbaik 2014 ,  Rita binti Ghani.
2. Filipina : Grassroots Award 2014 bersama India dan Tajikistan.

PSSI mungkin sudah berusaha memberikan sesuatu untuk sepakbola nasional 2014, tetapi catatan baik prestasi Timnas yang merupakan kewenangan PSSI dan prestasi perseorangan harus diakui tahun 2014 PSSI memang nihil prestasi apalagi dibandingkan dengan Thailand. Sehingga wajar apabila publik sepakbola nasional pun gerah dan KLB 2015 akan menjadi pertaruhan seperti apa sepakbola dibawah PSSI di 2015.

(Desa Timbang Reja, Lebak Siu, Tegal dalam edisi pulkam).

Salam Sepakbola,
Wefi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun