Satu yang selalu menjadi kekuatan punggawa Thailand termasuk sang pelatih setiap kali akan menghadapi turnamen internasional yakni bertanding untuk Raja dan Rakyat mereka.
"Saya ingin memenangkan piala AFF, saya ingin menang untuk rakyat Thailand," kata Zico dalam sebuah wawancara jelang turnamen dan diulangi jelang final leg pertama.
Selain itu FAT selaku federasi sepakbola Thailand memiliki kekuatan finansial yang bagus dengan terjalinnya dengan beberapa sponsor seperti : Grand Sport, Bangkok Hospital, PTT , I fly Thai, LG Electronics, Chang, McDonald's Corporation, Coke dan Thai AirAsia.
FAT (Federasi Sepakbola Thailand) pun Tidak Konsisten Menjalankan Asian Vision AFC
Provinsi Chonburi di Thailand menjadi pionir Vision Asia AFC
di Thailand. Visi Asia adalah kerangka pembangunan yang dirancang untuk meningkatkan kualitas asosiasi yang berpartisipasi dan tergabung dengan AFC.FAT pun menyetujui untuk terlibat dengan Visi Asia tapi tidak kelihatan sehingga Provinsi Chonburi kemudian mengambil inisiatif.
Pada tahun 2009 Chonburi membentuk FA mereka sendiri dan mengembangkan rencana strategis jangka panjang untuk pembangunan di provinsi tersebut. Ini melibatkan pembentukan liga provinsi, pembinaan pengembangan, pembangunan pemuda, perbaikan kedokteran olahraga, pengembangan wasit serta sepak bola wanita dan pengembangan futsal.
Ini termasuk bekerja dengan dinas pendidikan propinsi untuk mendukung kompetisi antara sekolah dasar dan tinggi di seluruh provinsi.Semua ini untuk memberikan struktur antara anak-anak di desa-desa dan pembangkit tenaga listrik Thai Premier League Chonburi FC.
Chonburi membentuk template untuk pembangunan di Thailand dan sekarang provinsi lain sedang mempertimbangkan penerapan pendekatan terstruktur yang sama.Pekerjaan awal telah dimulai dengan provinsi Phuket dan Khon Kaen. Namun, ini membentuk hanya tiga dari 76 provinsi di Thailand.
Di Thailand ada sejumlah inisiatif yang terisolasi lain yang mendorong pengembangan sepak bola, sehingga pihak Thailand yang kita lihat sekarang. Namun tanpa pendekatan nasional terstruktur sehingga memunculkan risiko pembangunan nasional sepak bola Thailand yang banyak inspirasi tapi akhirnya kurang konsisten.
Apa yang bisa dirujuk oleh PSSI?
Gambaran diatas baik prestasi maupun kekurangan juga dialami oleh FAT yang dipimpin Worawi Mukadi (sejak 2008 - ), ada kasus korupsi ada program AFC yang tidak berlanjut dan diambil alih provinsi (kalau disini Asprov) dalam hal pengembangan tetapi klub-klub profesional di TPL tetap konsisten dalam mengembangkan akademi mereka.
Soal ujicoba internasional, Thailand pun tidak banyak terkadang satu bulan pun tidak berujicoba tentu karena berbagai alasan, tetapi satu yang menjadi kekuatan Thailand yang layak untuk PSSI - BTN tanamkan pada para punggawa Timnas adalah berjuang dan menang untuk rakyat Indonesia. Soal bonus kemenangan akan datang dengan sendirinya.