Saat waktu shalat tiba kuajak putriku untuk shalat bersama, kubiarkan dia mengikuti walau terkadang shalat isya hanya dua rakaat, itu dilakukan untuk menanamkan pada dirinya sejak kecil tentang kewajiban shalat. Seiring dengan bertambahnya usianya (sekarang sudah TK B), putriku sudah mulai sedikit banyak mengerti tentang shalat, waktunya, wudhu dan bacaannya.
"Ayah, aku tadi shalat maghrib sama Ibu. Shalat maghrib kan tiga rakaat ya kan," ucap putriku saat menyambutku pulang karena kebetulan hari itu tidak lembur dan sampai rumah ba'da maghrib.
"Alhamdulillah, terus belajar dan rajin shalat yah Anisah," ujarku sambil mengusap kepalanya yang masih memakai mukena karena masih mengaji bersama ibunya.
Memotivasi anak untuk mencintai shalat lima waktu merupakan kewajiban kedua orang tua, karena shalat adalah perintah Allah SWT dan inti agama Islam. Dan Rasulullah SAW sendiri telah menegaskan dalam sabdanya :
"Perintahkanlah kepada anak-anakmu untuk mendirikan shalat setelah berumur 7 tahun dan pukullah mereka jika meninggalkannya setelah berumur 10 tahun," (HR. Abu Dawud).
Banyak cara yang dilakukan orang tua terutama juga para ibu agar anaknya mau melaksanakan shakat lima waktu. ?Dan berikut beberapa kisah tentang usaha para ibu dalam memotivasi anak mereka untuk mencintai shalat lima waktu (rujukan Athfaluna wa hubbullaah, hubbur rasuul, hubbul islam, Dr. Armani Ar-Ramadi).
1. "Saya perhatikan anakku yang paling kecil banyak tingkah karena dia paling kecil. Dia selalu menginginkan dialah yang paling besar. Maka setiap saya menginginkan dia shalat, saya katakan padanya, 'Apakah engkau shalat?' Jawabnya, 'Tidak'. Lalu saya katakan lagi, 'Apakah engkau masih kecil?' Jawabnya, 'Tidak! ' Maka saya katakan, 'Sesungguhnya hanya orang-orang besar saja yang mengerjakan shalat.' Akhirnya dia pergu mengerjakan shalat,"
2. "Seorang ibu selalu memberikan satu pound kepada anaknya yang berumur enam tahun, setiap kali dia mengerjakan shalat lima waktu secara sempurna dalam satu hari. Kemudian, anak itu mengumpulkan sampai bisa membeli hadiah yang lumayan mahal. Ibu tadi terus membiasakan itu sampai mereka terbiasa shalat dan lupa akan pemberian. (Kita harus mengingatkan anak tentang pahala dan balasan Allah SWT atas shalat yang dikerjakan anak lebih baik dan kekal dari apapun juga)"
3. "Suami saya adalah pengusaha, sehingga waktunya dirumah sangat terbatas. Dia tidak sempat melakukan apapub untuk memothiasi menunaikan shalat. Tetapi Allah SWT mengaruniai kami dengan seseorang tetangga yang sedikit lebih besar dari anaknya. Mereka selalu ke masjid yang paling dekat secara bersama-sama setiap waktu shalat. Mereka bertemua, bermain dan tertawa bersama-sama sampai anaknya terbiasa shalat."
4. "Anakku mengatakan bahwa dia tidak mau shalat karena mengganggu waktu bermain. Lalu aku memintanya untuk mencoba mengerjakan shalat dan berkata, 'Sayang, shalatlah Subuh dulu biar aku berikan waktu istirahat yang baru khusus untukmu!' Dia senang sekali dengan kesempatan ini, dengan semangat dikerjakannya tugas ini. Shalat pun dimulai, aku menghitung waktu yang habis untuk melaksanakan dua rakaat itu. Ternyata, anakku hanya menghabiskan waktu satu menit lebih beberapa detik saja. Aku pun berkata kepadanya.
'Padahal engkau shalat agak lambat ternyata hanya menghabiskan waktu sebentar saja. Artinya shalat lima waktu itu tidak akan menyita waktumu kecuali sekitar tujuh belas menit lebih beberapa detik saja setiap harinya. Ya, kira-kira sepertiga jam saja dari dua puluh empat jam, bagaimana pendapatmu?' Dia melihatku dengan terharu."
Karena anak merupakan amanah yang diberikan Allah SWT. Sehingga kita pun harus mampu menjaga amanah tersebut agar mereka menjadi anak yang shaleh/hah salah satunya agar mereka mampu melaksanakan shalat lima waktu. Memotivasi dengan kelemah lembutan menjadi satu kunci bagi kita dalam melakukan pendekatan kepada anak-anak kita.
"Sesungguhnya kelemah lembutan itu tidak terdapat pada sesuatu kecuali menjadi hiasannya dan melepaskannya dari sesuatu adalah kehinaan." (HR. Muslim).
Ada tambahan dari rekan kompasioner tentang cara menanamkan kecintaan terhadap shalat melalui kisah atau cerita.. Silahkan ditunggu tambahannya untuk semakin menambah bahan rujukan dalam kita menanamkan rasa cinta dan motivasi pada anak kita akan shalat lima waktu.
Semoga bermanfaat untuk rekan kompasioner.
Salam kompasiana,
Wefi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H