Pada tahun 2011, satu dekade pada dari dilahirkannya sistem akademi, lebih dari 520 juta-euro telah diinvestasikan oleh klub Bundesliga divisi 1 dan 2 dalam mengembangkan pemain muda mereka, dengan liga itu sendiri menyuntikkan lebih lanjut € 90 juta hanya untuk musim 2010-11 saja.
Pada 2013-2014, jumlah total yang dihabiskan untuk pembangunan pemain muda oleh Bundesliga dan Bunde-sliga 2 klub meningkat menjadi € 925.000.000. Klub divisi ketiga dan bahkan liga regional sekarang memiliki akademi pemain muda. Total  5.200 pemain im-pressive saat melatih di akademi dan skema sertifikasi, yang telah ada sejak 2006-07, nilai akademi pemuda kinerja mereka dalam sekitar 250 kriteria, dengan imbalan keuangan yang diberikan kepada mereka yang mencapai hasil yang terbaik. Ini adalah sistem insentif yang menjamin peningkatan dan menunjukkan kemajuan tiap tahunnya. Pada musim 2013-14,  66 persen pemain di dua divisi teratas yakni Bundesliga dan Bundesliga  adalah pemain Jerman.
Jumlah dan Kualitas Pemain Muda
Investasi dalam membangun dan meningkatkan akademi menyebabkan lebih banyak pemain kembali mendapat pelatihan berkualitas, membuat mereka secara teknis dan taktis pemain unggul dan puncaknya  Jerman merayakan kesuksesan mereka menjadi Juara Piala Dunia di Brasil pada musim panas 2014 dan menjadi catatan sejarah sepakbola dan bangsa Jerman.
"Seiring dengan infrastruktur, pengembangan personil pembinaan juga akan maju," kata Andreas Rettig, Chief Operating Officer DFL.
"Akademi adalah inti dari pembangunan pemain muda di klub. Semakin berkualitas staf, semakin baik hasilnya ", lanjutnya.
Dan kembali Hasil pengujian yang jelas bagi semua untuk melihat. Pada tahun 2009, Jerman memenangkan UEFA U-21 Kejuaraan Eropa dan mencapai final kedua Piala EURO 2012 dan 2010 World, sebelum tiba di bagian paling atas dari permainan dunia tahun ini berkat pemain inti seperti Thomas Muller, Mats Hummels dan Mario Gotze, yang semuanya adalah lulusan akademi.
Rummenigge mengidentifikasikan kembali pada tahun 2000 bahwa Jerman berinvestasi dalam "jumlah bukan kualitas." Pengawasan itu telah tegas diperbaiki, ke titik bahwa sepakbola buatan Jerman kini merupakan produk dari kualitas dan kuantitas, dengan 64 persen dari Bundesliga memenuhi syarat bermain untuk tim nasional.
Setidaknya pengurus PSSI bisa menengok sejenak investasi panjang dan melelahkan yang dilakukan DBF sejak 2002 untuk mampu meraih prestasi besar di dunia sepakbola internasional. Beberapa langkah yang diambil DBF dibantu dengan klub-klub Bundesliga memang layak ditiru utamanya tentang bagaimana pentingnya sebuah klub memiliki akademi dengan support tenaga pelatih yang berkualitas dan memenuhi standar.
#MenagihPrestasiPSSI
Salam Sepakbola,
Wefi