Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

BBM Turun Lagi? Ndak Ngaruh Pah, Lah Wong Telur Sekilo Sudah 24 Ribu

16 Januari 2015   21:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:00 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"BBM mau turun lagi, mah" ujar penulis kepada isteri tercinta

"Akh ndak ngaruh, pah" jawabnya

"Kok bisa, mah?" tanyaku lagi sambil pasang muka kepo

"Dulu saat BBM 6,500 harga telor sekilo masih 16 ribu. Sekarang BBM sempat naik 8,500 dan mau turun lagi,  harga telur malah 24 ribu," jawabnya

"Papah pikir masih 16-18 ribu sekilo, mah?" tanyaku lagi

"Alasan harga BBM naik kali pah yang selalu berefek semua harga sembako termasuk juga harga cabd, pah. Makanya kurangi sedikit makan pedesnya yach.. " jawabnya

"Jadi kalau kata papah, pemerintah mau nurunin harga BBM lagi ndak ngaruh kali pah, lha wong sekilo telur saja sudah 24 ribu," jawabnya.

"Siapa tahu nanti harga bisa turun baik telur maupun cabe," jawabku memberi dukungan.

"Kita lihat saja, pah. Yang pasti sebagai ibu rumah tangga, mamah harus mampu menciptakan berbagai formula untuk mengantisipasi kenaikan harga sembako," jawabnya mantap.

"Jadi ingat cerita mini seri Jodha Akbar nich mah, utamanya saat Raja Jalaludin Muhammad menghukum penjual beras yang menjual beras dengan harga diluar kewajaran dan lalu menyuruh penasehatnya Idgat Khan melakukan investigasi keterlibatan orang dalam istana kerajaan dalam penentuan harga beras yang 300 persen naiknya," ungkapku padanya.

"Tapi sayangnya itu cuma ada di mini seri, pah. Kita sebagai rakyat hanya bisa berharap pemerintah lebih memperhatikan nasib ibu-ibu rumah tangga yang harus putar otak dalam menghadapi kenaikan harga sembako." jawab isteriku yang mencoba bersikap bijak dan realistis.

"Betul, mah. Yang penting selalu bersyukur dan bersikap qanaah dengan apa yang kita lakukan." jawabku.

Sebuah percakapan yang bisa jadi dialami oleh sebagian masyarakat dinegeri ini terkait harga BBM dan efeknya terhadap kenaikan harga sembako. Sesuatu yang harus dicermati dan dihadapi serta banyak menyentuh ibu - ibu rumah tangga yang memang langsung berhadapan dengan harga sembako.

Jadi wajar jika isteriku bilang 'BBM Turun?  Ndak Ngaruh, mas .. Lha wong Telur Sekilo malah Rp. 24 ribu'.

Salam Kompasiana,
Wefi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun