Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jalan Tahta dan Reformasi 'Sahabat Indonesia', Raja Abdullah

24 Januari 2015   18:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:27 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_392986" align="aligncenter" width="600" caption="Kompas.com"][/caption]

"Turut berbela sungkawa atas meninggalnya Raja Abdullah"

Itulah ungkapan pertama yang penulis ucapkan ketika mendengar berita meninggalnya Raja yang memimpin Arab Saudi sejak 2006 tersebut. Dalam pandangan penulis walau tidak mengikuti secara lengkap perjalanannya selain dari berita yang dibaca maupun dari gambaran ayah yang pernah bercerita bahwa raja Abdullah sosok yang moderat dan peduli dengan kerukunan beragama serta beberapa kebijakan yang lainnya.

“Raja Abdullah pernah membuat kebijakan sosial senilai hampir 100 milyar dollar AS untuk membangun perumahan dan menciptakan lapangan kerja dari uang hasil minya,” ujar ayahku saat kami berbicara tentang perkembangan Islam termasuk negara islam lainnya.

“Selain itu Raja Abdullah hidup sederhana, peduli akan nasib serta hak perempuan termasuk partisipasi dalam pemilihan umum di Arab Saudi,” lanjutnya.

“Raja Abdullah meninggal dunia , pak?” ucap penulis lewat handphone saat menelpon ayah di kampung

“Innaalillaahi wa inna ilaihi roodjiun .. sebuah kehilangan tentunya bagi Kerajaan Arab Saudi serta negara sahabat lainnya yang dekat dengan sosok Raja Abdullah,” ungkap ayahku.

Apa dan bagaimana perjalanan seorang Raja Abdullah dalam memimpin dan melakukan perubahan di Arab Saudi, penulis mencoba mencari lebih dalam walau dengan sumber yang terbatas untuk melihat sepak terjang Raja Abdullah yang kepemimpinannya kini diteruskan oleh Pangeran Salman bin AbdulAziz.

Dan berikut ringkasan catatan penulis yang bersumber di harian republika (24/1).
1924       : Abdullah bin AbdulAziz lahir di Riyadh (1/8)
1961        : Menjadi Walikota Mekkah
1963       : Wakil Mentri Pertahanan dan juga Komandan Pasukan Garda Nasional Saudi
1982       : Menjadi pewaris tahta Raja Fahd dan wakil Perdana Manteri Pertama
1995       : Menjadi Pelaksana pemerintahan setelah Raja Fahd sakit
2005       : Menjadi Raja Arab Saudi setelah Raja Fahd mangkat yang kemudian menunjuk Sultan bin AbdulAziz sebagai pewaris tahta dan menjadi Raja pertama yang mengunjungi wilayah miskin di Riyadh dan memerintahkan mengentaskan kemiskinan di sana
2007       : Mengubah mekanisme suksesi kerajaan
2010       : Newsweek menobatkan Raja Abdullah sebagai satu dari 10 tokoh berpengaruh di dunia atas langkah reformasi yang dilakukannya
2011        : Menunjuk 30 perempuan sebagai anggota Majelis Syura dan membelanjakan ratusan milyar riyal untuk kenaikan gaji pegawai dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
23 Jan 2015          : Raja Abdullah wafat.

Sedang Reformasi yang dilakukan Raja Abdullah selama menjadi Raja Saudi :
1.Raja Abdullah menginginkan Saudi dikenal karena kecakapan warganya bukan karena minyak
2.Memodernisasikan sekolah dan Perguruan Tinggi
3.Memberika hak perempuan dalam Pemilu dan pencalonan kepala daerah
4.Memperkuat pasukan pertahanan Saudi
5.Menginvestikan hasil penjualan minyak untuk menungkatkan pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan kerja.

Posisi Raja Abdullah bin AbdulAziz terhadap permasalahan internasional dalam kepemimpinannya termasuk saat invasi Irak ke Kuwait dan sebagainya :
1991        : Raja Abdullah menolak AS menempatkan pasukan di Saudi dan lebih mendorong negoisasi
1997       : walau bersekutu dengan AS, Raja Abdullah menegaskan tidak akan membiarkan kepentingan Islam terabaikan
2003       : Raja Abdullah kembali tak ijinkan AS menyerang Irak lewat jalur Arab Saudi
2013       : Saudi mendukung kelompok perlawanan Suriah untuk menjatuhkan Presiden Suriah Bashar al-Assad
2013       : Menolak kursi Dewan Keamanan PBB sebagai protes ketidak mampuan PBB menyelesaikan konflik Suriah
2014       : Iku koalisi internasional pimpinan AS menyerang ISIS.

10 Tokoh berpengaruh versi newsweek 2010 :
1.Raja Abdullah bin AbdulAziz
2.David Cameron (PM Inggris)
3.Nicolas Sarkozy (Presiden Perancis)
4.Wen Jiabao (PM Cina)
5.Brian Cowen (PM Irlandia)
6.Lula da Silva (Presiden Brazil)
7.Lee Myung Bak (Presiden Korsel)
8.Ellen Johnson Sirleaf (Presiden Liberia)
9.Lee Hsien Loong (PM Singapura)
10.Mohamed Nasheed (Presiden Maladewa)
(sumber : htttp://www.arabnews.com/node/353038)

Bagaimana sosok Raja Abdullah bin AbdulAziz memiliki kedekatan dengan Indonesia, sehingga wajar apabila mantan presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono menganggap Raja Abdullah adalah Sahabat Indonesia serta mengundang simpati dari lapisan masyarakat Indonesia termasuk dari MUI, NU dan Muhamadiyah.

“Raja Abdullah juga sahabat baik Indonesia,” ungkap SBY dalam pesannya lewat akun twitter-nya : @SBYudhoyono

“Atas nama MUI dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kami menyatakan duka cita yang mendalam atas wafatnya Raja Abdullah, tentu kepergian beliau tidak hanya kehilangan bagi rakyat Arab Saudi, tetapi juga bagi umat Islam dunia,” ungkap Din Syamsuddin.

“Segenap keluarga besar PB NU mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Raja Abdullah bin Abdulaziz, yang merupakan seorang muslim moderat," kata Sekretaris Jenderal PB NU, Marsudi Syuhud.

Selamat jalan Raja Abdullah bin AbdulAziz, harapannya semoga penerusnya Pangeran Salman mampu meneruskan hal positif yang sudah terbangun serta mampu memposisikan Saudi yang identik dengan dukungannya kepada AS menjadi lebih baik lagi dalam hubungan internasionalnya dengan dunia Islam yang memang dalam situasi yang tidak kondunsif utamanya di jazirah Arab.

Semoga bermanfaat untuk rekan Kompasioner.

Salam Kompasiana,
Wefi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun