Mohon tunggu...
Wita Permatasari
Wita Permatasari Mohon Tunggu... Psikolog - seorang bunda yang suka menulis

mari berbagi di witapermatasari.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Meningkatkan Kemampuan Bicara Balita Anda

13 Agustus 2013   18:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:21 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_259412" align="aligncenter" width="300" caption="docpri"][/caption]

Kemampuan bicara merupakan salah satu kemampuan dasar yang perlu dikuasai anak. Perkembangan kemampuan bicara akanmenunjangperkembangan aspek-aspek lainya sepertikemampuan dan keterampilan anak dalam berkomunikasi, berbahasa dan membaca. Kemampuan ini dapat distimulasi dan dilatih sejak dini bahkan sejak anak masih didalam kandungan. Berikut beberapa tips yang dapat dipraktekkan oleh ayahbunda untuk meningkatkan kemampuan bicara anak di usia  balita

1.1. Memperdengarkan bunyi-bunyian atau mengajak bicara sejak di dalam kandungan

Sejak masa kehamilan sebaiknya sering diperdengarkan berbagai bunyi kepada bayi dalam kandungan atau mengajaknya bicara. Lantunan ayat suciAl Qur’an dari bunda/ayahnya, music yang lembut atau music klasik  bahkan sapaan dari orang-orang sekitar sangat bermanfaat untuk mengenalkan bunyi pada sang jabang bayi.

2. 2. Being Talkactive Mom or dad

Meski mungkin sebelumnya ayahbunda adalah orang yang pendiam, namun menghadapi anak usia balita kita harus menjadi orang yang“cerewet”. Siapa lagi yangbisa menstimulasi kemampuan bicaranya kecuali Anda sebagai orangtuanya?

3. 3. Saat membicarakan suatu benda yang berwujud kongkrit, apabila memungkinkan tunjukkan benda yang dimaksud, kalau perlu biarkan anak menyentuhnya

Anak tak hanya perlu mengetahui nama benda yang dimaksud, tetapi ia pun perlu mengetahui bagaimana wujud, rupa dan bentuk dari benda. Hal ini perlu untuk mengenalkan konsep tentang benda tersebut kepada anak.

4. 4. Buatlah anak nyaman berbicara dengan anda

Berbicara dengan lembut namunintonasi tetap jelas. Suara yang terlalu keras atau bernada seperti membentak, akan membuat anak tidak nyaman. Biasakan selalu berbicara dengan nada yang lembut dan beri perhatian penuh tatkala anak hendak berbicara.

5. 5. Ajak anak melihat cara pengucapan anda, termasuk gerak bibir dan posisi lidah ketika mengatakan sesuatu kata yang baru.

Anak belajar mengucap dengancara mendengar dan melihat cara pengucapan. Agar ia dapat mengucap dengan tepat, biasakanlah untuk mengucap sesuatu dengan tepat pula. Apabila anak kesulitan menirukan pengucapan dengan hanya mendengar, cobalah ajak anak untuk melihat dan menirukan cara pengucapan anda.

6.6. Dengarkan anak bicara

Sesedikitapa pun waktu anda,janganabaikan anak anda yang hendak mengajak anda bicara. Jangan pernah memadamkan keinginannya untuk mengekspresikan dirinya ketika menceritakan sesuatu kepada anda walaupun dengan pengucapan yang belum terlalu jelas dan kosa kata yang masih terbatas.

7. 7. Jangan biasakan anak berbicara dengan pelafalan yang tidak/kurang jelas

Meski ayahbunda mengetahui dan mengerti apa yang diucapkan oleh anak, tetapi belum tentu semua orang bisa mengerti, bukan? Oleh karena itu biasakanlah anak untuk berbicara dengan artikulasi dan pelafalan yang jelas. Perbaiki atau koreksi cara pengucapan anak apabila ada yang keliru. Namun tetap dilakukan dengan cara-cara yang lembut dan penuh kasih sayang. Tentunya juga jangan memaksakan kemampuan anak karena ada beberapa huruf yang pelafalannya cukup sulit untuk dikuasai anak di usia balita serta baru akan dapat dikuasai anak di tahapan usia selanjutnya misalnya huruf r, z, atau bahkan s.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun