Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - A mother of 2 kids, who lives in Japan.

Author of Unbelievable Japan 1-3 and Amazing Japan. IG : unbelievable_japan123 Akun lama : https://www.kompasiana.com/weedykoshino

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

"Arubaito", Part Time Anak di Jepang

30 Januari 2023   12:59 Diperbarui: 1 Februari 2023   09:18 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerjaannya pun berbagai macam. Part time di restoran, di toko-toko, jadi trainer, kerja kantor pun ada loh yang statusnya part time. Biasanya jam kerja part time itu gak seketat kita kerja full time. 

Bayaran part time biasanya per jam, nah untuk biaya per jam ini beraneka ragam, misalnya tergantung daerah, semakin deket Tokyo akan semakin tinggi, terus tergantung kerjaannya juga, dan  tentu saja pengalamannya. 

Biasanya kerja yang pakai tenaga dan kerjanya di malam hari, bayaran per jamnya lebih besar dari yang kerja siang.

Rata-rata bayaran part time per jam sekitar 1000-an yen, kalau sudah masuk tokyo sudah sekitar 1200 yen lebih per jam, macem-macem sih ya, tergantung banyak hal. 

Hiro sudah mau masuk dunia kerja itu, kami sudah sangat senang. Bukan semata karena alasan uang saja, ya. Tapi Hiro bisa belajar tentang arti tanggung jawab. Juga gak kalah penting adalah dia harus belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang pegawainya pastilah terpaut usia yang cukup jauh, apalagi warung sushi, kebayaanggg......

Dia juga harus tepat waktu masuk jam kerja, harus selalu sigap saat disuruh ini itu, harus patuh dengan atasan, harus sabar, harus selalu lapor kalau mau dan selesai kerjaan, harus belajar cepat yang sudah diajarkan, harus mencatat, harus mengingat dan harus harus yang masih banyak lainnya.

Karena saya pernah pada posisi itu dulu. Jadi gimana beratnya saat baru masuk kerja itu bukan hanya capek badan, melainkan capek pikiran dan hati juga. Selalu deg-degan soalnya.

Semoga saja dia bisa melalui dengan baik dan  lancar, cepet beradaptasi dengan lingkungannya. Mungkin kami sebagai orangtua harus mulai sedikit-dikit untuk "melepas" anak-anak untuk bisa jadi mandiri dan menentukan hidupnya. 

Selain selalu berharap dan mendoakan mereka menjadi anak-anak yang tahan banting dan punya mental kuat saat harus masuk dunia kerja yang keras, mereka juga sejak dini sudah bisa merasakan gimana beratnya mencari uang dari hasil keringat mereka sendiri 

Salam Hangat, wk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun