Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Cara Jitu Atasi Stress Urus Anak di Jepang

13 Januari 2024   10:11 Diperbarui: 17 Januari 2024   10:47 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serunya ikut International exchange party di kota tempat tinggal/dokpri

Suami memberikan waktu ME TIME untuk saya hanya sabtu dan minggu saat dia libur kerja. Awalnya saya seneng banget bisa ngopi dan belanja sendirian tanpa repot gotong dan dorong stroller, pokoknya panik deh jalan-jalan sendirian bisa memanjakan diri sendiri sejenak. Tapi ya, walau sudah bisa ber ME TIME kok ya seperti masih ada yang ganjel di hati sih. Hmm...ternyata saya masih ganjel akan ketidakbisaaan saya untuk berbahasa Jepang! 

Belajar Kanji dengan para volunteer Jepang/dokpri
Belajar Kanji dengan para volunteer Jepang/dokpri

Saya takut untuk berteman dengan orang Jepang, jangankan ajak temenan mereka wong kadang di sapa salam sama mereka saja saya deg-degan dan berasa mau kabur! ha ha ha Tapi lama-lama saya mikir kalau anak-anak masuk sekolah nanti nih, itu berarti saya pun harus masuk dalam komunitas sekolah dan ibu-ibu Jepang dong ya. Mulai deh saya mulai panik dan mencari tahu tempat belajar bahasa jepang yang buka saat weekend. Dan syukurnya di cityhall tempat tinggal saya ada kumpulan volunteer yang menyelenggarakan kursus bahasa Jepang, dan biayanya cukup murah sekali! 

Saya pun ambil yang hari sabtu saja, karena anak-anak bisa saya titipkan ke suami saat saya berangkat kursus. Di tempat kursus inilah saya berkenalan dengan banyak orang asing yang tinggal sekota. Habis belajar saya makan siang dengan mereka, jalan-jalan ke mall hingga sore hari. Pulang ke rumah biasanya saya jadi banyak cerita, mungkin juga karena situasi hati yang senang dan gembira ya, selain kemampuan bahasa Jepang sedikit meningkat ditambah lagi jadi banyak teman orang asing dan orang jepang yang notabene adalah para gurunya sendiri. 

Bersama guru-guru bahasa Jepang tersayang, rasa terima kasih tiada kira!/dokpri
Bersama guru-guru bahasa Jepang tersayang, rasa terima kasih tiada kira!/dokpri

Gara-gara saya kursus belajar bahasa jepang kehidupan sehari-hari urus anak yang sempet bikin stress itu bukanlah hal yang menyusahkan lagi, kenapa?? Karena sabtunya seperti ada suatu rekreasi yang menyenangkan yang saya tunggu tunggu, padahal itu belajar loh ha ha tapi karena dijalankan dengan hati senang saya merasa itu rekreasi buat saya. 

Rata-rata yang belajar para ibu muda, jadi saat makan siang bersama dengan bahasa Jepang yang masih amburadul semua ha ha kita sama-sama berusaha keras untuk saing nyambung berkomunikasi dan curhat dengan kehidupannya masing-masing. Dan bahkan yang lebih serunya saat hari biasa pun kita janjian untuk bertemu dan pastinya dengan membawa para bocil. 

Join di pesta yang dihadiri oleh warga asing di Cityhall/dokpri
Join di pesta yang dihadiri oleh warga asing di Cityhall/dokpri

Sampai anak-anak masuk TK akhirnya saya bisa ada ME TIME sejenak saat mereka sekolah, dengan mengambil kelas bahasa jepang di hari biasa. Saya merasa itulah saat-saat menyenangkan di dalam kesusahan saya menjalani kehidupan di Jepang. Dan berkat ME TIME saya dulu itu, sekarang saya bisa melakukan aktifitas, berkawan dengan orang Jepang tanpa ketakutan lagi, emangnya orang jepang anjing herder ya ha ha ha bahkan yang menurut saya salah satu achievement tertingga dalam hal kemampuan bahasa yaitu pada akhirnya saya bisa bekerja di Jepang hingga sekarang. 

BELAJAR MASAK

Masih inget dulu, saya hoek hoek lihat sushi, saya tutup hidung nyium bau nori/rumput laut, saya jijay sama miso soup, dan masih banyak lagi yang akhirnya jadi hal yang lucu kalau diingat sekarang. Apalagi suami suka meledeki kalau dulu apa yang saya makan itu pasti harus di ublek ublek sama saos sambel, bahkan saat makan somen pun, kebayang dong mie somen yang putih bersih jadi warna oranye dan berasa pedas! ha ha ha...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun