Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ketika Guru Jepang Patroli ke Rumah Murid-muridnya!

15 April 2020   23:44 Diperbarui: 16 April 2020   20:40 1702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar Online, dokpri

Kemarin kita gedebukan ketika bel rumah berbunyi dan setelah dilihat dari monitor yang datang adalah gurunya si bungsu yang kini duduk di kelas 6 SD.

"Mah... mamahh guru aku dateng Mah, aduh gimana nih aku masih pakai baju tidur?"

"Ya, jawab dulu intercom-nya, kasihan sensei nunggu di bawah itu?"

Setelah dijawab ternyata pak gurunya tidak minta dibukakan pintu, beliau hanya bicara dari lobby, menanyakan tentang keadaan muridnya. Pertama adalah tentang kesehatan dan yang kedua adalah tentuuu saja tentang pekerjaan rumah dan ngecek apakah muridnya baca buku dan belajar tidak di rumah.

Si bungsu jujur banget, bilang kalau PR-nya ada yang belum sempet dikerjakan, langsung dimarahi gurunya wkwkwk emang enak hahaha! 

Abis selesai ngobrol dengan gurunya di intercom, si bungsu pun langsung buru-buru masuk kamar ngerjain PR dan belajar sampai saya panggil untuk makan siang pun katanya nanti hahaha ngeri dia kayanya takut gurunya tiba-tiba nongol dan ngecek lagi.

Sekolah di kota kami hingga tanggal 6 Mai nanti untuk sementara diliburkan, bukan hanya sekolah saja sih, kantor-kantor pun pegawainya banyak yang sudah mulai bekerja dari rumah, untuk usaha-usaha komersil ada sebagian yang ditutup sementara, misalnya saja toko baju, tempat hiburan, bioskop dan konser musik. 

Tapi untuk usaha yang berhubungan dengan kelangsungan hidup, misalnya: supermarket, pasar, rumah sakit, bank, perusahaan listrik, air, gas dan bahan bakar masih tetap aktif berjalan.

Sudah hampir satu bulan anak-anak tidak masuk sekolah, awalnya mereka sih girang banget diliburkan, tapi lama-lama mulai deh mereka komplen kebosanan tinggal terus di rumah apalagi mereka gak boleh main bersama teman-teman di luar rumah. Ditambah kegiatan les piano, baseball, paduan suara pun semua dihentikan untuk sementara waktu. 

Untuk les pelajaran luar sekolah (jyuku) saja masih tetap berjalan, itupun dilakukan dengan ikut kegiatan belajar mengajarnya secara online. 

Hebat ya anak-anak jaman now canggih belajarnya pun sekarang lewat internet! wkwkwk tapi sama sih saya juga dulu belajarnya sambil (ngemil) internet-an kok, indomie telor kornet maksudnyahh hahaha!

Untuk materi pelajaran dari sekolah dikirim ke rumah lewat pos, dan murid-murid harus belajar dan mengerjakan PR di rumah. Anak-anak juga bisa mendownload aplikasi yang isinya yang berhubungan dengan pelajaran. Dan nanti gurunya akan patroli datang ke rumah secara tiba-tiba untuk ngecek.

Awal anak-anak diliburkan karena kasus Corona Virus ini, kami orang tua mendapatkan surat dari sekolah yang isinya, kalau para wali kelas akan mengecek lewat telpon tentang keadaan anak-anak muridnya satu-satu. 

Kira-kira sudah 2 kali gurunya anak-anak telpon ke rumah (guru SD dan SMP), menanyakan tentang kesehatan dan memberi wejangan untuk tidak keluar rumah. Tapi sekarang ngeceknya bukan lewat telpon lagi, tapi datang langsung ke rumah muridnya satu-satu!

Si sulung kaget ketika gurunya datang, dan memintanya untuk turun ke lobby untuk ketemu. Saat saya tanya katanya ditanya tentang kesehatan dan tentang cara bagi waktu belajar selama sekolahnya diliburkan ini. 

Sama dengan si bungsu, semua materi pelajaran di SMP si sulung juga dikirim lewat pos. Jadi ya pas mereka dapat amplop tebal dari sekolahnya masing-masing, langsung deh mereka ngendon dalam kamar gak keluar keluar kecuali makan wkwkwk katanya ada jatahnya tiap satu hari itu harus berapa halaman mereka belajar dan mengerjakan PR nya, tumbeen banget ini krucils pada on time dan rajin belajarnya. 

Pas saya tanya, katanya ngeri sama gurunya nanti kalau datang lagi dan ngecek tentang PR-nya wkwkwkk bagoesss jadi lebih takut sama sensei daripada mamahnya yahhh grggrgrggghh...

Bagus juga ya sistem guru patroli begini, ngecek lewat telpon dan datang ke rumah muridnya satu-satu, walaupun hanya lewat intercom rumah. Anak-anak jadi gak kebablasan males untuk buka buku pelajaran dan lupa sama PR nya. 

Sensei juga tetap bertanggung jawab dengan keadaan murid-muridnya, yang utama tentu kesehatan mereka, apalagi di tengah wabah Corona Virus yang semakin mengganas ini.

Makanya selain cerewet menanyakan belajar murid-muridnya, senseinya juga konsen ngecek kesehatan mereka, misalnya dengan memberinya kertas dimana mereka harus ngecek suhu tubuh dan harus ditulis setiap harinya. 

Semoga saja wabah ini cepat mereda dan keadaan kembali normal sehingga anak-anak bisa kembali masuk dan belajar di sekolah. Amin.

Salam hangat, WK!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun