Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Icip Menu Makan Siang di SMP Jepang

31 Maret 2020   19:16 Diperbarui: 31 Maret 2020   23:33 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu makan siang di SMP Jepang (dokpri)

Mamaaa...kok milih menu makan siangnya roti sih? Aku tuh gak kenyang mah, harus nasi. Apalagi kalau ada bukatsu/eskul besbol, kalau gak makan nasi gak nendang!...pulang dari sekolah si sulung ngamuk-ngamuk gak juntrungan. 

Weleeehh mas mana mama tahu kalau rotinya cuma sebiji wkwkwk...lagian kamu yang nanya mama pas ngisi formulirnya, lebih enakan roti apa nasi, ya udah kamu kan suka roti tuh jadi mama pikir ya gak masalah kalau lunchnya pilih roti.

Tapi ma, kalau ngemil emang aku suka roti tapi ini lunch gitu lo mah, harus makan besaaarrr! katanya masih ngedumel sendirian.

Yowes, dua minggu sabar-sabarin menu roti, nextnya kan bisa pilih menu nasi dan lauk-pauk.

Iya sih maaa...tapi lama banget dua mingguu...

Sama dengan waktu di SD, kini masuk SMP pun si sulung mendapat makan siang di rumah yang dinamakan Kyuushoku. Bedanya, sekarang di SMP bisa milih menu loh, menu A yaitu roti dan lauk, sedangkan menu B yaitu nasi dan lauk pauk. Jadi tiap 2 minggu sekali, anak-anak bisa memilih menu A atau B. 

Kalau sudah pilih salah satu menunya, misalnya menu A, maka mereka akan mendapat makan siang berupa roti dan lauknya selama dua minggu. Dan 2 minggu berikutnya mereka bisa memilih lagi kalau bosan dengan roti, bisa pindah ke menu B, yaitu nasi dan lauk pauk. 

Rata-rata anak-anak laki lebih memilih nasi, ya iyalah makannya anak SMP apalagi cowok pastilah sebakul, apalagi bisa nambah katanya walau dijatahin hahaha.

Ruangan Tempat Makan (dokpri)
Ruangan Tempat Makan (dokpri)
Nah, saat baru masuk SMP, kita orangtua murid mendapat tawaran untuk icip-icip makan siang yang dihidangkan di sekolah, mungkin ada ibu penasaran, gimana sih menu yang tersaji di sekolah, maka saat acara itulah kita mendapat penjelasan dan bisa icip serta makan bersama di sekolah. 

Kali ini saya pilih icip menu roti bukan nasi. Makanan yang didapat adalah roti, sup, gratin tahu, tumis sayur dan buah. Pas terima menu roti ini, saya ngakak dalam hati, yaeyalaahh Hiro ngamuk-ngamuk katanya gak kenyang makan di sekolah, wong makanannya seuprit begini hahahaha, kudunya mah nasi sebakul dia, baru girang hahahaha! 

Kalau waktu SD makan siangnya dilakukan di kelas masing-masing, nah saat SMP mereka wajib makan di ruang makan seperti Hall, jadi semua anak-anak kumpul di ruang ini untuk makan bersama.

Waahh ramee dong ya pastinya, ratusan anak gitu loh! Ruangannya bersih sekali, meja dan bangku pun tertata rapih. Katanya sih duduknya perkelas biar gak semrawut. Lucunya, ada gambar sayuran dan buah di dindingnya buat penambah selera kali yaa. 

Ibu-ibu antri ambil makanan (dokpri)
Ibu-ibu antri ambil makanan (dokpri)

Anak-anak membawa nampan berisi makanan (dokpri)
Anak-anak membawa nampan berisi makanan (dokpri)
Saya pikir kita ibu-ibu dan anak-anak makan bersama, ternyata kita ibu-ibu duluan yang icip icip menu, setelah selasai barulah anak-anak SMP yang datang untuk makan bersama. Saya langsung mantengin di depan hall sambil nyari-nyari si sulung. 

Saking banyaknya anak-anak yang datang dengan baju dan badan yang rata-rata sama, sampai jereng mata saya perhatiin satu-satu anak-anak SMP ini wkwkwk.

Eh tapi gak lama kelihatan juga deh Hiro, pas banget dia juga lihat ke saya. Buru-buru saya dadah-dadahin dia sambil manggil namanya, 

Hiroo!!..Hiroo!!... ehhh...sebelnya dia bukannya senyum atau balas dadah kok yaoo malah ngelengos pura pura gak lihat mamahnya, hadehhh somsee banget bocah *tepok jidat*

Anak-anak yang datang sambil membawa nampan berisi makanan, duduk berjejer rapih, dan dengan aba-aba, itadakimasuuuu, mereka pun makan dengan lahap. Gak lama kemudian, sudah ludes aja itu nasi dan lauk pauknya, mereka pun berdiri dan membereskan nampan yang berisi piring kotor dan sampah. 

Tertib saat makan bersama (dokpri)
Tertib saat makan bersama (dokpri)
Melihat anak-anak ini memilah barang dan sampah, sempet kagum juga gimana disiplinnya mereka tanpa dikomando, meletakkan sampah basah dan plastik, piring kotor, mangkok kecil, nampan dan sumpit serta sendok pada tempatnya masing-masing. 

Rapih sekali, gak berantakan. Makanan yang berair pun mereka kucurkan dulu di ember kecil sebelum sampah makanannya dibuang. Jadi gak becek air sana sini. Seneng lihatnya deh.

Memilah barang pada tempatnya (dokpri)
Memilah barang pada tempatnya (dokpri)
Untuk SMP si sulung, pembagian makanan dibagikan oleh petugas dari sekolah, beda dengan SD dulu  di mana anak-anak muridnya sendiri yang membagikan makanannya. Habis makan, merapikan dan membereskan piring, mereka pun kembali ke kelasnya untuk istirahat sebentar sebelum melanjutkan pelajaran. 

Mungkin karena sudah terlatih dari TK kali ya, makan bersama di sekolah ini bener-bener bisa melatih kebersamaan, saling gotog royong, disiplin akan kebersihan, dan bersyukur atas hidangan yang dihidangkan. 

Apalagi kita orangtua juga tidak perlu khawatir akan kandungan gizinya yang sudah tentu ditakar oleh ahli gizi di sekolah. Ini semua terpampang secara detil di website sekolah, jadi kalau ada ibu-ibu yang kepo pingin tahu menu anaknya dengan kandungan gizinya berapa, bisa di cek di websitenya langsung. 

Bagi saya sistem makan bersama di sekolah ini sangat bagus sekali, orangtua pun tidak merasa berat untuk membayar untuk makan siang ini (SD-SMP sekolah gratis!).

Bayangkan saja satu kali makan siang harganya hanya 310 yen! Murah ya, apalagi bergizi tinggi dan anak-anak bisa jadi tambah kompak dan akrab satu sama lain. 

Salam hangat, wk!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun