Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal Keirou No Hi, Perayaan Hari Kakek Nenek di Jepang

20 September 2017   23:00 Diperbarui: 21 September 2017   09:23 3445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiasan imut untuk pajangan dalam rumah, dokpri

Makanya ya hiasan pohon matsu itu lah yang dipilih  oleh suami, karena bermakna agar kakek nenek bisa tetap kuat dan sehat serta berumur panjang. Amin!! Terus kalau matsubokkuri itu maknanya apa dong? Apa cuma hiasan saja biar cantik? Ternyata itu juga ada artinya! Matsubokkuri itu adalah buah dari pohon matsu itu! Bisa dikatakan  kalau matsubokkuri itu adalah anak-anak serta keturunan dari si pohon matsu itu. Jadi hiasan pohon matsu bonsai yang tumbuh dalam buah matsubokkuri itu seperti mengatakan, ya siapa lagi kalau bukan anak, cucu dan cicit (keturunannya) yang harus merawat dan menjaga orang tua dan kakek nenek mereka (induk). Aihh bagus ya artinya. 

Kado-kado untuk hari kakek nenek, dokpri
Kado-kado untuk hari kakek nenek, dokpri
banyak hiasan yang juga bertulisan ucapan terimakasih, dokpri
banyak hiasan yang juga bertulisan ucapan terimakasih, dokpri
Hiasan imut untuk pajangan dalam rumah, dokpri
Hiasan imut untuk pajangan dalam rumah, dokpri
Selain  pohon-pohon yang direkomendasikan oleh toko karena mempunyai arti yang bagus dan pas, banyak juga loh pohon-pohon jenis lain yang dipajang dengan  tempelan kata-kata berupa ucapan Thank you, Arigatou, Ogenki de ne, Sehat selalu! dalam hiasan-hiasan ini. Semuanya bagus-bagus dan saya yakin kakek nenek yang menerima hadiah-hadiah ini pasti senang sekali!! 

Seru  juga melihat suasana Jepang ketika menjelang perayaan keirou no hi ini, walau tidak dirayakan besar-besaran seperti layaknya matsuri atau  festival, tapi terasa sekali kalau negeri ini begitu respect dengan para sepuh, para manula, kakek nenek mereka. Perayaan dimana anak-anak kecil  mengungkapkan rasa terima kasih dan mendoakan kesehatan para kakek neneknya, sehingga para manula ini tidak merasa diabaikan keberadaannya. Perasaan masih dihargai dan diperlukan oleh anak dan cucunya, pastilah  suatu kebahagian yang tidak bisa diukur oleh uang atau apapun juga. 

Begitu pentingnya menghormati orang-orang yang lebih tua dan tidak  melupakan jasa mereka, bisa terlihat dengan jelas karena Keirou no hi  dijadikan sebagai hari libur nasional Jepang. Mungkin karena Jepang  merasa, negara ini bisa menjadi negara besar dan canggih tentu saja  tidak terlepas dari bimbingan dan ayoman para orang tua mereka. 

Satu  lagi nilai baik yang patut kita tiru dari negeri sakura ini, walau  sudah menjadi negara yang sangat maju tapi tetap negara ini masih melestarikan budaya tradisional apalagi kalau sudah menyangkut tentang  pemberian rasa hormat dan terima kasih kepada orang tua agar tidak pernah sedikitpun kita semua melupakan jasa-jasa mereka. 

salam hangat, wk!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun