Saya juga sampai sekarang masih agak bingung, tapi ya serahkan semua pada keajaiban Illahi dan percayakan kepada ahlinya. Sejauh ini pengobatan hanya berupa observasi melalui rontgen. Jari saya digips agar jangan sampai tertekuk dulu karena sekarang sedang dalam penyambungan tulang (ngilu). Seisi rumah, suami dan anak-anak turut membantu. Walau tangan kiri kurang maksimal untuk digunakan, masih bisa digerakkan untuk memasak dan membersihkan rumah. Hanya cuci piring saya sudah nyerah karena tidak mungkin hanya menggunakan kanan. Akhirnya, suami pulang kerja dan si bungsu menyingsingkan bajunya untuk membantu saya sehari-hari. Si sulung mengupas bahan makanan, kadang bersama si bungsu mencuci baju dan menjemur pakaian.Â
Ternyata banyak hikmahnya juga dari musibah ini, yaitu dengan patahnya tulang ini saya jadi tahu kalau ternyata dalam tulang saya ada tumor yang sudah membesar. Hikmah yang kedua adalah, anak-anak jadi bisa belajar untuk membantu semua pekerjaan ibunya, yang ternyata kata mereka banyak banget dan gak habis-habis hihihi. Arigatou ya sayang.Â
Bagi temen-temen yang ada gejala seperti tertulis di atas, segerakanlah pergi ke dokter dan konsultasikan. Lebih baik segera tertangani cepat sebelum tulang menjadi rapuh dan akhirnya mudah patah seperti kasus saya ini yang sudah patah duluan baru ketahuan kalau ternyata penyebabnya adalah tumor yang sudah membesar.Â
Salam Hangat, wk!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H