Tidak Perlu Ke Rumah Sakit Besar!
Di Jepang, saat anak sakit batuk, pilek, demam, sakit kepala, diare, gondongan, campak, cacar, luka gores, alergi bisanya kita para orang tua membawanya ke KLINIK bukan RUMAH SAKIT BESAR. Aneh ya, padahal kalau ke rumah sakit kan bisa langsung tertangani oleh tangan dokter-dokter spesialis yang kumpul disana. nah, di Jepang bedanya itu justru kita lebih cepat tertangani kalau pergi ke klinik kecil.Â
Untuk berobat di Rumah sakit besar, ketebelecenya lumayan ribet. Belum nunggunya, urusan admisnitrasi, dan yang penting ternyata harus ada rekomendasi dari klinik! Saya pernah 3 kali kejadian membawa anak-anak ke Rumah Sakit besar, karena waktu itu si sulung jatuh dari skateboard, engsel lengannya kegeser, lalu pernah juga dia kepeleset di tempat parkiran, jidatnya bocor dan pernah juga panas tinggi membuat saya ketakutan setengah mati.Â
Ketiga moment itulah akhirnya saya memutuskan membawa anak-anak ke Rumah sakit besar, dan ternyata ya itu, butuh satu hari untuk mengurus ini itu dan terakhirnya ada peringatan dari mereka kalau pertolongan pertamanya itu lain kali saya harus membawa ke klinik terdekat dan kalau klinik sudah bisa menangani cukup klinik saja, tapi kalau ada rekomendasi untuk pemeriksaan lebih lanjut ke Rumah sakit besar baru mereka akan turun tangan. Oalaaahhh...ternyata begini prosedurnya!!
Tapi sekarang saya lebih memilih klinik kecil kalau berobat baik untuk anak atau untuk saya dan suami dikala sakit. Lebih enak terlayani dan tertangani dengan cepat. Klinik di Jepang itu sudah seperti supermarket saja, di mana-mana ada. Biasanya satu klinik satu dokter spesialis, misalnya klinik mata, klinik gigi, klinik kulit, klinik anak, klinik THT, klinik tulang, klinik penyakit dalam, dan sebagainya. Dan saya biasanya pilih klinik yang paling dekat dengan rumah, kalau anak sakit panas, langsung melipir ke klinik anak, anak sakit kuping bawa ke klinik THT, dan sebagainya. Enaknya kalau deket rumah ada klinik besar, yang isinya ada berbagai dokter spesialis jadi kalau bawa si sulung dan si bungsu dengan beda penyakit bisa langsung sekalian jalan hihi.
Klinik di Jepang jauh dari kesan mewah tapi terlihat sangat bersih! Mau orang miskin, menengah dan orang kaya pun biasanya berobat ke klinik. Pelayanannya sangat cepat dan tidak money oriented, mungkin karena ada jaminan dari pemerintah kali ya. Yang lucunya, setiap klinik itu sudah serentet sama apotiknya, sistem ini bener-bener memudahkan kita sebagai pasien yang harus segera menebus obat.Â
Eh tak lama ada suster datang menghampiri si sulung dan mengantarnya untuk main lagi dan memberi isyarat ke saya kalau dia akan menjaga dan menunggu sampai saya keluar dari ruang periksa. Saat itu muka kayanya sudah panas, dan mata sudah ngembeng saking terharunya. Sambil saya menganggukkan kepala tanda arigatou, buru-buru masuk ke ruang periksa. Setelah selesai, saya ucapkan terima kasih kepada suster baik hati itu.
Hal lainnya yang sangat membantu para ibu yang sedang memboyong anak-anaknya ke klinik agar mau anteng duduk diam dan main sendiri adalah ruang tunggu yang nyaman. Mainan yang sifatnya mendidik, dan buku-buku dari kalangan usia cukup membuat kita-kita yang menunggu tidak dihinggapi rasa bosen, terutama anak-anak  yang gak tahu situasi dan kondisi, kalau bosen ngejerit deh nangis minta pulang atau gendong, nah kalau ada mainan dan buku-buku anak begitu kan bisa membuat anak-anak tenang dan anteng hingga proses periksa selesai.Â
Jadi sekarang saya lebih suka dan memang terbiasa membawa anak-anak kalau sakit langsung ke klinik kecil. Dan hal ini memang hal yang lumrah dan dilakukan oleh para ibu Jepang saat anak-anaknya sakit. Karena langsung membawa anak ke klinik spesialis justru lebih cepat dibandingkan harus memboyong ke RS besar, kecuali kalau klinik sudah angkat tangan dan merekomendasikan ke rumah sakit besar, itu tentunya harus segera ke RS yang dianjurkan.