Mohon tunggu...
Weedy Koshino
Weedy Koshino Mohon Tunggu... Lainnya - Weedy Koshino

Konnichiwa! Ibu 2 anak yang hidup di Jepang. Ingin membagi pengalaman selama hidup di Jepang. Penulis Buku Unbelievable Japan 1,2,3 dan Amazing Japan. Yoroshiku Onegaishimasu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Seperti Ini Cara Jepang Merayu Warga Untuk Pindah Rumah

23 September 2016   10:38 Diperbarui: 23 September 2016   12:51 1989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Shogun Tokugawa di Matsudo, Chiba

Nah, dalam majalah promosi ini dijelaskan bahkan dikasih gambar rute kereta dan keterangan jauh dekatnya jarak tempuh serta waktu yang diperlukan kalau kita mau bepergian ke suatu tempat. Kami pribadi memilih tinggal di kota ini karena memang akses transportasi untuk suami yang bekerja di Tokyo cukup nyaman, karena tak perlu harus norikae, pindah kereta hingga sampai ke kantornya. 

Walau kota kami tidak masuk dalam cakupan kota Tokyo, tapi akses ingin ke daerah Tokyo hanya sekitar 20 menit (by train) kalau kita ingin ke Ueno Park untuk melihat bunga Sakura saat musim Hanami. Jadi untuk bepergian ke daerah Tokyo bisa dikatakan tidak banyak masalah karena memang kota Matsudo hanya dipisahkan Edogawa, sungai besar yang membelah wilayah Tokyo dan wilayah Chiba (Matsudo termasuk dalam Chiba Prefecture). Kalau kata suami, Matsudo itu suburbnya Tokyo, kota pinggiran. 

Nah ngerayunya pemerintah kota Matsudo ini bener bener menghanyutkan tapi ya memang benar adanya dan terbukti suami saya tidak merasa susah untuk menggunakan transportasi umum pulang pergi bekerja setiap harinya. Karena memang tertulis di majalah itu kalau letak kota itu yang jaraknya sekitar 20 km dari tengah kota Tokyo, sangat rekomen sekali bagi penduduk yang kerjanya di tengah kota tapi ingin membeli tempat tinggal yang nyaman dari hiruk pikuk kota besar. 

Apalagi dikatakan juga kalau Chiba Prefecture adalah salah satu kota yang padat penduduknya. Dan ternyata ini bisa  jadi kebanggan tersendiri loh! Hmm.. kok bisa banyak gitu ya penduduk Chiba? Ya mungkin saja, karena Chiba adalah propinsi yang bersebelahan dengan kota Tokyo dengan akses transportasi yang mudah untuk dijangkau. Untuk lebih mudah dibayangkan, bisa diandaikan dengan Chiba adalah Jawa Barat dan Matsudo adalah kota Depoknya. 

Rayuan dengan Fasilitas Kota yang Lengkap dan Terjamin

Habis gembar gembor ngomongin mudahnya akses transportasi, tentu saja kita penasaran dong dengan fasilitas kota yang akan kita tinggali. Yang pasti sih pengennya fasilitas umum, kaya rumah sakit, klinik, bank, sekolah, daycare, taman atau bahkan tunjangan sosial berupa bantuan biaya kelahiran, asuransi rumah sakit, bantuan biaya hidup, dan lain sebagainya itu ada banyak tersebar dan melimpah ruah bisa kita dapatkan dari pemerintah kota dimana kita tinggal.

Untuk keluarga yang mempunyai anak-anak yang masih kecil, banyaknya pelayanan kesehatan pasti sangat membantu karena anak kecil sangatlah rentan terkena penyakit. Ditambah lagi adanya bantuan dari pemerintah kota dalam hal biaya kesehatan, untuk kota kami, semua warga hanya membayar 200 yen (ard 26 ribu rupiah) per anak untuk sekali datang berobat, dan ajaibnya itu sudah termasuk ongkos dokter dan obat-obatannya loh.

Padahal kalau lihat kuitansinya kadang ada juga yang bisa sampai 5000 yen loh, tapi semahal apapun biayanya untuk anak semua dipukul rata dimana warga hanya membayar 200 yen saja. Makanya kalau anak batuk sedikit langsung saya bawa ke klinik terdekat,  atau kulitnya agak kering karena perubahan cuaca langsung deh boyong ke dokter kulit. Jadi jarang sekali ibu-ibu yang misuh misuh biaya dokter atau obat yang mahal disini. 

Setiap kota memberikan fasilitas kesehatan yang berbeda beda, untuk kota kami misalnya saja ringannya biaya kesehatan untuk anak yang hanya 200yen itu bisa kami dapatkan hingga anak duduk di bangku SMP. Untuk kota lain beda lagi, ada juga yang 300 yen atau bahkan lebih dari itu. Ketentuan itu ditetapkan tentu saja dari kebijakan cityhall atau pemerintah kotanya sendiri. Jadi bagi warga yang jeli,  fasilitas bantuan yang begini ini ya harusnya tak luput dari pertimbangan ketika akan membeli tempat tinggal. 

Bantuan keringanan dana untuk kesehatan juga meliputi penggantian biaya kelahiran anak di RS. Dulu anak-anak saya mendapat pergantian dana kelahiran sebesar kalau tak salah ingat kurang lebih 250 ribu yen  per anak. Dan biaya itu bisa kita reimburse ke cityhall tempat kita tinggal. Biaya itu adalah alokasi pergantian biaya kelahiran, jadi kalau ternyata biaya kelahirannya over dari yang sudah ditetapkan ya itu kita yang nanggung resiko dengan membayar kelebihannya. Serta bantuan-bantuan dana langsung/kodomoteate yang langsung di transfer ke rekening para warganya setiap 4 bulan sekali. 

Lalu bagaimana dengan sekolah dan daycare? ini juga salah satu hal tidak kalah pentingnya. Fasilitas pendidikan formal, seperti banyaknya TK, SD, SMP dan SMA serta kampus yang ada dekat dengan tempat tinggal pastilah membuat perasaan anshin, nyaman dan bisa feeling secure membiarkan anak-anak pergi dan pulang sekolah, apalagi Jepang mewajibkan anak-anak sekolah tidak diantar orang tua sejak kelas satu SD. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun